RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Riau mulai memasuki musim hujan pada Oktober ini. Biasanya, akan terjadi banjir di berbagai titik di Pekanbaru. Misalnya beberapa hari yang lalu, dari pantauan Riaumandiri.id, hujan berjam-jam mengakibatkan jalan-jalan di Kecamatan Tampan digenangi banjir. Khususnya Jalan Soebrantras dan Garuda Sakti.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono meminta pemerintah segera mengatasi masalah yang sudah terjadi sejak lama tersebut. Minimal, menurut Sigit, pemerintah membuat master plan sebagai acuan untuk mengatasi banjir di Pekanbaru.
"Masalah banjir ini memang tidak akan pernah selesai. Kuncinya cuma di master plan. Biar ada alurnya mau ke mana. Pembangunannya bagaimana, dalam paritnya berapa, dan lain-lain," ujar Sigit kepada Riaumandiri.id, Selasa (6/10/2020).
Selain itu, Sigit mengaku pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru membahas permasalahan banjir dan disepakati master plan akan diselesaikan sebelum 2020 berakhir.
"Kita sudah hearing (dengar pendapat) dengan PUPR. Katanya untuk masalah banjir tahun 2020 ini master plannya sudah selesai," tambah Sigit.
Terakhir, Sigit meminta pemerintah memiliki perencanaan jangka pendek dan jangka panjang yang jelas agar penanganan banjir dapat teratur dan terarah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution seperti dilansir Riaupos, mengatakan terjadinya banjir di beberapa wilayah di Pekanbaru salah satunya disebabkan karena pendangkalan dan penutupan drainase, sehingga menyulitkan petugas membuang sedimen (batu-batuan), sampah, lumpur atau pasir.
Menurut Pomi, salah satu upaya yang terus dilakukan oleh Dinas PUPR adalah mengeluarkan lumpur, sampah, sedimen dari dalam parit atau drainase, dan meninggikan drainase. Sehingga kedalaman parit kembali seperti semula, dan air mengalir dengan lancar sehingga tidak melimpah lagi ke badan jalan.
Reporter: M Ihsan Yurin