RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Pegawai di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru disarankan untuk dikurangi, baik itu dari Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Tenaga Harian Lepas (THL).
Dikurangi yang dimaksud ialah pengurangan jumlah pegawai yang bekerja setiap hari, yang sebelumnya jumlah pegawai bekerja optimal, sekarang dikurangi dengan cara bergantian masuk kerja.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri. Hal itu mengingat belakangan ini jumlah kasus Covid-19 di DPRD Kota Pekanbaru meningkat signifikan.
"Kami minta aktifitas di kantor dikurangi, dan kalau bisa berlakukan bekerja dari rumah. Dan jika ada yang tidak bisa bekerja dari rumah silahkan masuk namun dengan catatan saling bergantian," saran Azwendi, Senin (28/9/2020).
Dengan diterapkan bekerja dari rumah ini, nantinya para pegawai diharapkan tetap mengerjakan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya dengan memanfaatkan sistem virtual atau online.
Politisi Demokrat ini pun meminta seluruh sudut kantor yang ada di DPRD Pekanbaru untuk dilakukan sterilisasi disetiap pagi atau sebelum dimulainya aktifitas kantor.
"Jika ada pegawai yang merasa tidak enak badan disarankan istirahat dan jika ingin masuk kantor harus dipastikan dulu tubuhnya betul-betul sehat," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih tidak menampik kabar itu. Ia membenarkan bahwa ada beberapa inisial yang diduga anggota DPRD Pekanbaru.
"ES, ada inisial ya. ZA ada, MS ada, S ada, IL ada, KH ada, DS ada, GB iya ada," kata Zaini, Selasa (22/9/2020).
Delapan tambahan yang baru ini kata Zaini merupakan hasil swab beberapa hari terakhir. Diketahui, beberapa anggota DPRD Pekanbaru lakukan swab pada Ahad 20 September kemarin lusa. "Swab hari Minggu lalu. Itu sebagian ada. Sebagian ada lagi yang sebelumnya," jelasnya.
Lanjutnya, untuk tindakan Diskes menyarankan agar tidak ada aktivitas di kantor DPRD Pekanbaru. Sebab, berpotensi besar bisa menularkan ke orang lain. "Karena ini berpotensi bisa menularkan ke orang lain, kita sarankan supaya aktivitas disetop sementara," kata dia.