Tanggapan Warga Pesisir Pacitan Soal Potensi Tsunami 20 Meter

Sabtu, 26 September 2020 - 22:22 WIB
Ilustrasi - Pantai Parangtritis (dok. Kompas)

RIAUMANDIRI.ID, Pacitan - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerbitkan hasil riset terkait potensi tsunami 20 meter di selatan Jawa. Masyarakat Pacitan yang tinggal di pesisir pun memiliki tanggapan beragam. Sebagian mengaku cemas, namun tetap siap siaga.

"Tentu panik dengan isu yang beredar di dunia maya maupun televisi. Apalagi rumah saya hanya berjarak 300 meter dari bibir pantai," kata Andika, warga Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Sabtu (26/9/2020) sore.

Ketakutan bapak satu anak itu juga didasari seringnya terjadi gempa belakangan ini. Di sisi lain dirinya kerap mendengar cerita adanya tsunami besar yang pernah menyapu selatan Jawa dahulu kala. Pun begitu Andika mengaku siap mengungsi jika kondisi terburuk terjadi.

"Kalau daerah sini lokasi pengungsian terdekat ya di Lingkungan Jaten atau Tamperan itu," ucapnya seraya menunjukkan sebuah perbukitan yang berjarak 500 meter dari Pantai Teleng.

Hal senada dikatakan Giyatno, warga Pantai Watukarung, Kecamatan Pringkuku. Pria yang juga menjabat ketua kelompok nelayan ini juga mengaku mendengar informasi potensi tsunami dari media. Saat itu dirinya berusaha meneruskan kabar tersebut kepada anggota kelompok.

Dikatakan, secara umum warga masyarakat di kampungnya sudah cukup memahami tentang tata cara mitigasi bencana. Hal ini karena lembaga pemerintah seperti BPBD kerap menggelar sosialisasi ke kawasan tersebut. Hanya saja, menurut Giyatno, imbauan harus rutin diberikan supaya masyarakat tidak abai.

"Saya kira kalau teorinya semua sudah tahu. Jadi kalau ada gempa harus melakukan apa dan bagaimana terus kemana. Itu sudah mengerti. Tapi ya harus terus diingatkan supaya selalu waspada," ucapnya.

Di lingkungan yang ditinggali Giyatno juga sudah terdapat lokasi pengungsian. Tempat tersebut berupa gunung yang jaraknya tak terlalu jauh dari permukiman. Hanya saja, menurut Giyatno, kondisi jalan menuju ke lokasi perlu pelebaran serta pemasangan sarana penerangan.

"Ya kalau misalnya kejadian siang mungkin (jalan) masih kelihatan. Tapi kalau malam ya bisa nyasar kemana-mana," katanya seraya berharap pihak terkait memprioritaskan pembangunan perbaikan jalan menuju titik kumpul.

Kabupaten Pacitan disebut menjadi salah satu wilayah berisiko jika terjadi tsunami. Pasalnya, daerah berjuluk Kota 1001 Gua ini berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia dengan panjang pantai 70 km. Sebagian lokasi pesisir dihuni warga.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler