RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Penyebaran virus Corona sudah semakin meluas dan tak terprediksi. Kali ini, penyebarannya sudah masuk ke dalam Institusi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kota Pekanbaru. Tak hanya pegawainya saja, bahkan sudah menyebar ke warga binaan di dalam Lapas tersebut.
Dua Lapas di Kota Pekanbaru sudah didapati kasus terkonfirmasi Covid 19. Pertama yakni Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Pelaksana Tugas (Plt) Kalapas Alfonsus Wisnu terpapar dan sedang menjalani perawatan medis, begitu juga dengan salah satu stafnya.
Kakanwil Kemenkumham Riau Ibnu Chuldun menjelaskan bahwa kasus terkonfirmasi di instansi itu berasal dari luar Lapas.
Setelah melakukan tracing, diketahui bahwa virus itu menjangkiti staf yang ditulari dari istrinya yang bekerja di salah satu rumah sakit di Pekanbaru.
"Terjadinya dari luar Lapas, karena kesehariannya (Plt Kalapas IIA Pekanbaru, red) bersama stafnya, dan ternyata stafnya itu tertular dari sang istri yang merupakan karyawan rumahh sakit," jawab Ibnu Chuldun, Kamis (24/9).
Diyakininya, penyebaran virus itu tak menjangkiti pegawai dan warga binaan. Hal itu diketahui setelah hasil rapid tes massal yang dilakukan menunjukkan hasil non reaktif.
Berbeda cerita dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Pekanbaru, virus corona sudah menjalar di tubuh seorang warga binaan.
Ibnu mengatakan bahwa tertularnya warga binaan itu berasal dari interaksi dengan pegawai Lapas tersebut, yang ia sendiri tidak sadar sudah tertular alias orang tanpa gejala (OTG).
"Tentang kondisi di Lapas Perempuan Pekanbaru itu kami sampaikan ialah berawal dari salah satu orang petugasnya yang tidak tahu ternyata dia itu reaktif, sudah kita lakukan isolasi," jelas Ibnu.
Usai mengetahui akan hal itu, pihaknya telah melakukan tracing siapa saja yang pernah kontak langsung dengan yang bersangkutan.
Alhasil, satu warga binaan diketahui terpapar dan sebanyak 19 warga binaan lainnya dipindahkan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Rumbai.
"Memang sih, ada satu narapidana yang positif, dan sekarang kita mengajukan permohonan kepada pihak pemerintah untuk melakukan isolasi yang bersangkutan, dan masih menunggu persetujuan," jelasnya.
Saat ini, terhadap satu warga binaan yang terkonfirmasi tersebut sedang menjalani perawatan dan diisolasi ke sebuah ruangan, namun masih dalam area Lapas Perempuan Pekanbaru.
Tentu hal ini sangat riskan bagi warga binaan lain dan juga pegawai di Lapas itu, mengingat alat pendukung di Lapas bisa dikatakan tak mampu untuk mencegah penularan.
"Satu narapidana ini, kita khususkan kamar sendiri dia supaya tidak bercampur dengan warga binaan lainnya maka diperlukan 1 kamar," sambungnya.
Sejauh ini, pegawai yang beraktivitas dibekali dengan alat pelindung diri (APD), terkhusus yang akan kontak langsung dengan warga binaan terpapar itu.
Pihaknya pun sudah melakukan rapid test secara massal kepada warga binaan dan petugas di Lapas itu, guna mengetahui sejauh mana penyebarannya.
"Kita juga melakukan penyemprotan disinfektan secara keseluruhan. Saat ini semua berjalan dengan lancar dan kondisi normal jadi tidak usah dihawatirkan kita senantiasa melakukan pengetatan terhadap kedisiplinan penerapan protokol kesehatan," tukas Ibnu.