SIAK (HR)-Pemerintah Kabupaten Siak bersama Pemerintah Kota Pekanbaru telah membuat MoU sharing budget untuk membuat jalan penghubung dari Okura menuju Perawang. Namun sayangnya realisasi pengerjaan jalan tersebut terhenti begitu saja. karena terganjal HGU PT Sara Intisari raya.
Akibatnya, masyarakat yang menggunakan sepeda motor dari Kabupaten Siak menuju Pekanbaru ataupun sebaliknya, terpaksa menempuh jalan kerikil di areal PT SIR.
Dijelaskan Kepala BMP Siak Erving Kahar Arifin melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga dan Pengairan (BMP) Kabupaten Siak, Ardi Irfandi, Jalan Okura-Perawang itu hanya 11 kilometer. Namun, kendalanya sampai saat ini masih terganjal HGU PT SIR.
"Kenapa kita belum eksyen, karena PT SIR tidak mau HGU-nya digunakan untuk jalan. Kalau mau, sudah lama dikerjakan itu," jelasnya.
Lebih lanjut Ardi menjelaskan, dalam sharing budget wilayah jalan itu lebih banyak masuk Okura. Jadi Pemkab Siak hanya mengerjakan 2 km yang masuk areal Perawang.
Selain itu, pembangunan jalan pintas itu juga memerlukan pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Lukut. Maka dari itu, Pemkab Siak dan Pemko Pekanbaru berharap jembatan itu dapat dibangun Dinas PU Provinsi Riau karena membutuhkan biaya besar.
"Dalam wacana ke depan, kita dengan Pekanbaru akan membangun jembatan di Sungai Lukut. Kita sangat berharap, Jembatan Sungai Lukut dibiayai Provinsi Riau," ungkapnya.
Pantauan di lapangan, setiap harinya pengendara motor melintasi areal perkebunan PT SIR baik dari Siak-Pekanbaru maupun sebaliknya ribuan orang.
Itupun hanya terbatas mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Untuk pengendara sepeda motor memerlukan waktu 30 sampai 40 menit baru sampai Perawang.
Jika jalan yang dimaksud diatas selesai dibangun, maka pengendara hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari Perawang ke Pekanbaru.(gin)