RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali melakukan serangan di depan Kantor Bupati Intan Jaya, Papua, dan mengklaim berhasil menembak seorang anggota TNI, Rabu (23/9/2020).
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 09.40 waktu setempat.
"Pasukan TPNPB-OPM telah lakukan serangan di depan Kantor Bupati, dan berhasil tembak seorang anggota TNI," kata Sebby dalam keterangannya, Rabu (23/9).
Sebby menjelaskan, TPNPB-OPM menyerang Kantor Bupati karena wilayah itu dikuasai pasukan TNI-Polri.
"Ini perang Pembebasan Nasional Bangsa Papua, jadi harus terjadi. Dan perang itu seni bagi kami orang asli Papua, TNI/Polri mau main-main, TPNPB siap tembak," kata Sebby.
Sebelum aksi penyerangan terjadi, katanya, pasukan TPNPB-OPM telah berada di dalam kota sejak subuh.
Baku tembak antara pasukan TPNPB-OPM dan anggota TNI-Polri pun hanya berlangsung sebentar.
"Sebentar kami baku kontak senjata di Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, Papua," ujarnya.
Lebih lanjut, Sebby menyebut bahwa pihaknya akan terus melakukan aksi penyerangan di kota sampai ke distrik Hitadipa.
"Saya sudah sampaikan di publik bahwa kita perang di kota sampai dengan Hitadipa, poros Jalan Pania Intan Jaya, maka anggota TNI/Polri jangan cari kami di hutan dan di kampung-kampung," tuturnya.
Terkait peristiwa ini, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria menyampaikan pihaknya masih mencari kebenaran informasi tersebut.
"Informasinya sedang kami cek dulu. Saya juga mau cek dulu informasinya dari siapa. Dan masih kami dalami," kata Reza.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal. "Saya cek dulu," ujarnya.
Sebelumnya, seorang pendeta bernama Yeremia meninggal dunia usai terkena tembakan di Kabupaten Intan Jaya.
Yeremia merupakan Ketua Klasis (Daerah) Hitadipa Kabupaten Intan Jaya yang dianggap sebagai penginjil berintegritas dan penerjemah Alkitab ke dalam bahasa Moni.
Sebby membantah tuduhan TNI yang menyebut penembakan pendeta itu dilakukan oleh OPM.
"Penembakan pendeta di kabupaten Intan Jaya adalah murni dilakukan oleh Tentara Nasional Indnesia, karena itu kami sampaikan bahwa TNI dan polisi Indonesia bertanggung jawab. Tidak ada alasan, dan jangan mengkambinghitamkan TPNPB-OPM," kata Sebby.