RIAUMANDIRI.ID, PRKANBARU - Anggota Komisi V DPRD Riau, Agung Nugroho menyoroti banyaknya masalah dan kegaduhan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau sejak Prof Akhmad Mujahidin menjabat.
Agung mengatakan, kegaduhan-kegaduhan tersebut terbukti banyaknya masalah di kampus UIN tersebut. Mulai dari masalah dengan mahasiswa, sampai pada tak terawatnya masjid kampus UIN Suska.
"Karena terlalu banyak kegaduhan tersebut, kita meminta sebaiknya Rektor UIN Suska tersebut diganti," kata Agung seperti dilansir dar Cakaplah, Selasa (22/9/2020).
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau tersebut mengatakan, bahwa pihaknya di Komisi V juga pernah memanggil rektor UIN Suska untuk hearing, namun tak direspons dan tidak hadir.
"Kita pernah memanggil tapi tak hadir. Sekarang kegaduhan di UIN Suska semakin menjadi-jadi," ketus Agung lagi.
Lebih jauh, Agung mengatakan, sebelumnya juga persoalan manajemen di UIN Suska Riau dibawah kepemimpinan Akhmad Mujahidin disoroti sampai ke DPR RI.
"Kita juga meminta, agar sebaiknya diganti," tegas Agung.
Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Demokrat, Achmad, meminta kepada Menteri Agama, Fachrul Razi agar segera mencopot Achmad Mujahidin selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Selasa (8/9/2020) saat Rapat Kerja dengan Kemenag siang tadi.
"Saya juga minta kepada Bapak Menteri, untuk secepatnya mengganti Rektor UIN Suska Riau, Prof Akhmad Mujahidin, karena banyak persoalan yang membuat kampus ini menjadi tidak berkembang. Bahkan saya minta, dalam seminggu ini sudah ada keputusannya," tulis Achmad dalam unggahan video di akun Facebook pribadinya.
Achmad mengatakan, Achmad Mujahidin adalah sosok yang otoriter. Selain itu, dalam masa jabatan Mujahidin, gedung-gedung UIN menjadi tidak terawat. Bahkan, masjid tidak lagi dapat digunakan untuk berkegiatan, khususnya salat berjamaah.
"Berhentikan secepatnya Rektor UIN Suska itu. Itu manajemennya, manajemen majelis pondok. Sudah beberapa kali kami periksa, tapi enggak juga. Ini saya ada bawa datanya sebanyak-banyaknya," ungkapnya kepada Menteri Agama.
"Terjadi konflik di sana, terjadi otoriter manajemennya, terjadi korupsi yang luar biasa, sekarang gedung pun tidak terawat, sekarang juga bahkan ada mesjid tapi tidak bisa dipakai berjamaah karena masjidnya tidak dibenahi. Mahasiswa juga dibungkam," tambahnya.