Covid-19 Kembali Mengganas di Riau, Naik Jadi 253 Kasus

Selasa, 22 September 2020 - 18:26 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau, Selasa (22/9/2020) kembali naik sebanyak 253 kasus. Sehingga secara akumulatif jadi 5.701 orang. 

Untuk pasien yang sembuh bertambah sebanyak 133 orang, total 2.327 orang. Dan yang meninggal dunia akibat covid-19 nihil, total masih 106 orang.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dua hotel untuk menampung pasien Orang bergejala ringan, atau Orang Tanpa Gejala (OTG) jika gedung pemerintah tidak mencukupi menampung pasien positif. Dua hotel yang disiapkan tersebut yakni Hotel Mutiara Merdeka dan Hotel Grand Suka, Pekanbaru.

“Mudah-mudahan jadi (dua hotel), artinya ini sudah di garis merah. Mungkin lebih nanti daripada itu (dua hotel). Kalau bisa secepatnya digunakan, karena lebih cepat lebih bagus. Nanti hotel itu kita gunakan full untuk isolasi mandiri pasien Covid-19, tidak ada yang lain. Kalau hotel menerima yang lain, malah campur baur, berbahaya nanti,” ujar Syamsuar, Selasa (22/9/2020).

Selain mempersiapkan dua hotel untuk karantina pasien, Pemprov Riau dalam waktu dekat ini akan mendapatkan bantuan alat PCR untuk pemeriksaan swab bagi warga. Bantuan alat PCR ini dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Insya Allah kita akan menambah alat PCR pemeriksaan swab dari BNPB, kita tunggu kapan datangnya. Tentunya ini akan menambah lebih cepat pemeriksaan swab,” kata Gubri.

Sementara itu, Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir, mengatakan bantuan alat PCR dari BNPB ini akan dipersiapkan lengkap dengan peralatan lainnya. Dan Pemprov Riau hanya menyiapkan tenaga pemeriksaan, sehingga akan mempermudah pemerisaan swab yang masuk.

“Kita minta bantuan PCR ke pemerintah pusat dan direspons oleh BNPB. Sudah disampaikan ke Gubernur. Intinya BNPB bukan meminjamkan lagi, malah membantu secara full operasionalnya. Jadi, alatnya, regennya, semuanya berapa pun yang dilakukan pemeriksaan sampel itu menjadi tanggung jawabnya BNPB,” jelas Kadiskes Mimi Yuliani Nazir.

“Jadi ada seperti KSO dimana BNPB meng-KSO-kan alat ini ke rekanan yang akan menyuplai semua peralatan dan kita tinggal bekerja. Kita tidak lagi memikirkan regen, tidak memikirkan alatnya rusak atau apa, kita tinggal SDM-nya saja disiapkan, ditempatkan di RSUD. Segala sesuatu dipersiapkan oleh rekanan. Jadi kita tinggal melakukan pemeriksaan saja,” tambah Mimi.

Dengan bertambahnya dua alat PCR dari BNPB ini, maka alat PCR yang ada di Riau ada 4 unit. Dan hasil pemeriksaan swab di RSUD Arifin Achmad akan semakin memingkat hingga mencapai 3.000 pemeriksaan. Sebelumnya dari alat yang ada di laboratorium biomolekuler RSUD 1.500 pemeriksaan.

“Target pemeriksaan bisa dua kali lipat dari yang ada sekarang. Dimana dalam sehari mencapai 1.500 menjadi 3.000 pemeriksaan. Yang ada sekarang punya kita sendiri dari BPOM. Jadi nanti mempercepat pemeriksaan swab yang masuk,” ungkap Mimi. 

 

Reporter: Nurmadi

Editor: Rico Mardianto

Tags

Terkini

Terpopuler