RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) khawatir Indonesia jadi pusat episentrum Covid-19 jika penanganannya tidak lebih baik dari sekarang. Seperti apa faktanya posisi Indonesia?
Mengutip data dari Worldometers, Indonesia tidak termasuk dari 10 besar negara dengan kasus positif yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 ini. Per data Ahad (20/9/2020), berikut ini rinciannya:
1. Amerika Serikat (6.967.403 kasus dengan angka kematian 961.401 dan kesembuhan 4.223.693)
2. India (5.400.619 kasus dengan 86.774 kematian dan 4.303.043 kesembuhan)
3. Brasil (4.528.347 kasus dengan 136.565 kematian dan 3.820.095 kesembuhan)
4. Rusia (1.097.251 juta kasus dengan 19.339 kematian dan 906.462 kesembuhan)
5. Peru (762.865 kasus dengan 31.369 kematian dan 607.837 kesembuhan)
6. Columbia (758.398 kasus dengan 24.039 kematian dan 627.685 kesembuhan)
7. Meksiko (694.121 kasus dengan 73.258 kematian dan 496.224 kesembuhan)
8. Afrika Selatan (659.656 kasus dengan 15.940 kematian dan 589.434 lebih kesembuhan)
9. Spanyol (659.334 kasus dengan angka kematian 30.495, sementara angka kesembuhan tidak ada data)
10. Argentina (622.934 kasus dengan 12.799 kematian dan 478.077 kesembuhan)
Lantas di mana posisi Indonesia? Indonesia berada di peringkat ke-23 dengan kasus positif 240.687 dan angka kematian 174.350, sedangkan untuk kesembuhan saat ini sudah mencapai 56.889.
Memang tak mudah untuk menangani musuh yang tak kasat mata ini, karena itu pemerintah membutuhkan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk tetap menerapkan gaya hidup sehat dan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) guna menghindari penularan Covid-19. Jangan sampai Indonesia menjadi episentrum virus corona karena masyarakat yang abai dengan pentingnya menjaga kesehatan. (*)