JAKARTA (HR)-Penerimaan pajak pada 2015 diprediksi akan mengalami shortfall (penurunan target penerimaan) sebesar 17,8 persen atau sekira Rp180 triliun. Hal ini disebabkan, tidak ada ekstra effort (upaya lebih) yang dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak hingga saat ini.
Pengamat Ekonomi sekaligus Mantan Dirjen Pajak, Darmin Nasution, mengatakan bahwa target penerimaan pajak pada tahun ini tumbuh sebesar 38,7 persen di luar PPh Migas. Padahal, sepanjang sejarah Indonesia penerimaan pajak tidak pernah mencatat pertumbuhan sebegitu besar.
"Kita baru pernah capai 33 persen, sepanjang sejarah tidak pernah catat 38,7 persen," kata Darmin di Gedung DPR Jakarta, Kamis (9/4).
Menurutnya, Ditjen Pajak hanya mencapai pertumbuhan penerimaan sebesar 10,5 persen jika dilakukan tanpa upaya lebih. Namun, jika tetap optimistis maka pertumbuhan hanya akan mencapai 15 hingga 20 persen. "Jadi kalau sekali tercapai kira-kira ada shortfall 17,8 persen atau Rp180 triliun," jelas dia.
Seperti diketahui, target penerimaan pajak pada 2015 naik di atas 30 persen menjadi Rp1.296 triliun di luar Bea Cukai dan PPh Migas. Angka ini dianggap sangat sulit dicapai mengingat hingga Maret 2015, penerimaan pajak baru tercapai sekira 13 persen dari target.(okz/ara)