RIAUMANDIRI.ID - Sakit kepala adalah penyakit umum yang sering terjadi. Anda bisa merasakan sakit kepala di salah satu seperti sebelah kiri atau kanan ataupun kedua sisi kepala Anda. Sakit kepala bisa datang secara perlahan atau tiba-tiba. Terkadang rasa sakit menjalar ke leher, gigi atau di belakang mata.
Umumnya sakit kepala dapat diobati dengan obat-obatan. Nyeri biasanya akan mereda dalam beberapa jam dan tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi jika rasa sakit yang hebat pada satu sisi kepala atau rasa sakit tidak kunjung hilang Anda patut waspada. Ini bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius.
Apa Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kiri?
Penyebab sakit kepala sebelah kiri disebabkan dari faktor gaya hidup seperti melewatkan makan hingga mengonsumsi obat secara berlebihan. Berikut ini beberapa faktor dari gaya hidup yang bisa memicu sakit kepala sebelah kiri:
1. Alkohol
Bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya mengandung etanol, bahan kimia yang memicu sakit kepala dengan melebarkan pembuluh darah.
2. Melewatkan makan
Otak Anda membutuhkan gula (glukosa) dari makanan agar berfungsi secara optimal. Saat Anda tidak makan, kadar gula darah Anda turun. Ini disebut hipoglikemia. Sakit kepala adalah salah satu gejalanya.
3. Stres
Saat Anda sedang stres, tubuh Anda melepaskan bahan kimia "lawan atau lari". Bahan kimia ini mengencangkan otot dan mengubah aliran darah, yang keduanya dapat menyebabkan sakit kepala sebelah kiri atau kanan.
4. Makanan
Makanan tertentu diketahui menyebabkan sakit kepala, terutama yang mengandung pengawet. Pemicu makanan yang umum termasuk keju tua, anggur merah, kacang-kacangan dan daging olahan lain seperti sosis atau hot dog.
5. Kurang tidur
Sakit kepala sebelah kiri sampai ke mata bisa saja disebabkan karena kurang tidur. Insomnia dapat memicu sakit kepala. Begitu Anda mengalami sakit kepala, rasa sakit itu juga bisa membuat Anda sulit tidur di malam hari. Orang dengan gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif lebih cenderung mengalami sakit kepala, sebagian karena tidurnya terganggu.
6. Infeksi dan alergi
Sakit kepala seringkali merupakan gejala dari infeksi saluran pernapasan seperti pilek atau flu. Demam dan saluran sinus kepala melalui penyumbatan di sinus yang menyebabkan nyeri dan tekanan di belakang dagu dan tulang pipi.
Infeksi serius seperti ensefalitis dan meningitis menyebabkan sakit kepala yang lebih hebat. Penyakit ini juga menimbulkan gejala seperti kejang, demam tinggi dan leher kaku.
7. Pengobatan Berlebihan
Penggunaan obat sakit kepala dalam jangka panjang juga dapat memicu sakit kepala. Sakit kepala jenis ini disebut sakit kepala akibat konsumsi obat yang berlebihan. Obat-obatan yang umum digunakan dalam waktu panjang ini seperti aspirin, acetaminophen, dan ibuprofen. Biasanya penggunaan obat jangka panjang ini dilakukan orang yang menderita migrain.
Dilansir Mayo Clinic, obat pereda nyeri bisa membantu meringankan sakit kepala yang datang sesekali. Namun jika digunakan berhari-hari dalam seminggu justru akan memicu sakit kepala baik sakit kepala sebelah kiri atau kanan karena penggunaan yang berlebihan.