RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Polisi mengungkap motif pelaku pelemparan bom molotov ke markas PAC PDIP Cileungsi, Bogor, adalah karena emosi foto Habib Rizieq Syihab dibakar dalam aksi di depan gedung DPR RI pada 27 Juli lalu.
Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto mengaku mengelus dada mengetahui hal tersebut.
"Sekali lagi sebagai sesama anak bangsa, subjektif saya ya ngelus dada," ujar Bambang Wuryanto seperti dikutip dari detikcom, Selasa (25/8/2020).
Bambang pun merasa kasihan kepada para pelaku. Ia prihatin mengetahui motif di balik penyerangan terhadap markas PDIP di Bogor.
"Kasihan. Kenapa bisa sampai punya persepsi yang seperti itu. Kalau benar argumentasinya tersebut lho," sebut Bambang.
Ada 7 pelaku yang ditangkap polisi karena terlibat aksi pelemparan bom molotov ke markas PAC PDIP Cileungsi, Bogor. Dua dari 7 pelaku merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI).
Wakil Ketua Komisi I DPR itu pun lagi-lagi mengungkapkan keprihatinannya. Bambang menyebut bukan PDIP musuh dari FPI.
"Sebagai sesama anak bangsa, ya kasihan saja. Kawan-kawan FPI ini sama sekali kurang memahami, siapa musuh yang sebenarnya baginya," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap motif pelaku penyerang markas PAC PDIP Cileungsi, Bogor, dengan bom molotov. Dari pengakuannya, pelaku melempar molotov karena emosi foto Habib Rizieq Syihab dibakar.
"Sampai dengan saat ini pemeriksaan tersangka ini karena ada emosi dari masing-masing pribadi atas awal kali terjadinya pembakaran foto di gedung DPR RI," ujar Kapolres Bogor AKBP Roland Rolandy di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (25/8).
Saat ditegaskan terkait foto yang dimaksud, Roland membenarkan foto yang dimaksud tersebut ialah foto Habib Rizieq Syihab.
"Foto Habib Rizieq," tutur dia.
Teror bom molotov ke markas PDIP terjadi di tiga lokasi. Lokasi pertama terjadi di kantor PAC PDIP Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Selasa (28/7) lalu. Sehari berselang atau pada Rabu (29/7) pukul 01.30 WIB, teror bom molotov kembali terjadi di kantor PAC Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Terakhir, insiden pelemparan bom molotov terjadi di kantor DPC PDIP Kabupaten Cianjur. Insiden tersebut terjadi dini hari tadi atau Jumat (7/8) sekitar pukul 03.00 WIB.
Sementara itu, terkait upaya perusakan poster Habib Rizieq Syihab terjadi dalam aksi di depan gedung DPR pada Senin (27/7). Peristiwa itu membuat FPI berang.
Aksi perusakan spanduk Habib Rizieq itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Dalam video yang beredar, massa tampak memegang spanduk tersebut dan seorang di antara mereka menumpahkan bensin.
Api kemudian muncul tapi tak membakar seluruh bagian spanduk tersebut. Massa akhirnya merusak dan merobek spanduk Habib Rizieq tersebut. FPI dkk lantas merespons tindakan perusakan poster imam besar mereka. FPI dkk bersyukur poster tersebut tak terbakar.
FPI dkk menyebut aksi tersebut sebagai tindakan tak bermoral. Mereka menyebut kelompok massa itu sebagai 'neo-PKI'. Spanduk Habib Rizieq yang gagal dibakar itu kemudian dipajang di depan markas FPI.
Sekum FPI Munarman mengaku telah mengetahui massa yang berusaha membakar poster Habib Rizieq. Munarman menyebut mereka sebagai provokator sampah.
"Ya mereka memang agen-agen provokator sampah masyarakat. Mereka tikus-tikus yang cari makan dari menyerang Islam, ajaran Islam dan tokoh ulama. Kami sudah tahu siapa mereka, di mana rumah mereka, di mana tempat sembunyi mereka, dan siapa yang melindungi mereka," ujar Munarman saat dihubungi, Rabu (29/7).