RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – PDIP mengaku optimistis mengusung menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution di Pilkada Medan. PDIP yakin masyarakat Sumatera Utara, khususnya Medan, memiliki pemikiran yang terbuka.
"Kota Medan merupakan ibu kota Sumatera Utara. Hidup masyarakatnya dan open mind, terbuka, sehingga kami percaya Kota Medan tidak diwarnai oleh kelompok-kelompok tertentu," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers, Jumat (21/8/2020).
Hasto yakin masyarakat Medan tidak dimiliki kelompok tertentu. Menurutnya, Medan daerah yang mengedepankan nilai budaya dan memiliki optimisme yang sama dengan PDIP.
"Kota Medan mencerminkan suatu sintesa kebudayaan, sintesa dari kebinekaan itu sendiri sehingga, ketika partai mencalonkan Mas Bobby, kami yakin bahwa didukung oleh partai-partai koalisi Indonesia Maju, kita bisa bersama-sama melangkah membangun optimisme Kota Medan sebagai pusat perkembangan di Sumut," ujar dia.
Lebih lanjut Hasto juga bicara mengenai pertumbuhan ekonomi Medan yang membaik di tangan Presiden Jokowi. Hasto menyebut Medan saat ini lebih baik.
"Dan juga kedekatannya dengan Malaysia menjadikan Kota Medan sangat penting dan strategis menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan Pak Jokowi. Terlebih setelah Sumatera itu terkonek melalui infrastruktur yang dukung pelajuan di seluruh Sumatera," katanya.
Untuk diketahui, PDIP memiliki rekam jejak yang kurang baik di Medan. Pada Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf kalah di Medan. Berdasarkan data KPU, Jokowi-Ma'ruf mendapat 542.221 suara, sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 645.209 suara.
Sementara itu, di Pilgub Sumut, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus kalah dari Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di Medan. Djarot-Sihar saat itu mendapat 357.377 suara, sementara Edy-Ijeck mendapat 551.641 suara. Djarot sendiri kini menjabat Ketua DPD PDIP Sumut.