RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Gubernur Riau Syamsuar mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mulai terjadi dalam sepekan terakhir. Jangan sampai terjadi bencana asap di tengah wabah covid-19 yang masih melanda Riau.
“Ini harapan kami, sudah kami sampaikan ke Dewan. Mari kita jaga negri kita ini dari kebakaran hutan dan lahan. Harapan kita tentunya kepada seluruh masyarakat Riau dengan kondisi sekarang ini sangat riskan ini kebakaran lahan,” ujar Gubri, Senin (10/8/2020).
“Akibat dari Karhutla ini, sama dengan covid-19, kalau nanti ada bencana asap itu sasarannya adalah paru-paru, sama dengan covid-19 sama dengan paru-paru. Coba bayangkan kalau dua-duanya nanti kena, saya tak bisa bayangkan tubuh kita tak kuat, jangan sampai terjadi” kata Gubri.
Dijelaskan Gubri, sejauh ini, di masa pandemi Covid-19 tim Satgas Karhutla, masih terus memantau dan memadamkan setiap titik api yang terpantau di seluruh Kabupaten/Kota. Di musim panas ini memang sudah terjadi Karhutla di beberapa daerah, sehingga perlu dilakukan pemadaman yang dilaksanakan oleh Satgas Karhutla.
“Karena itulah, saya mengajak mengimbau seluruh masyarakat Riau, terutama yang ada di sekitar adanya hutan, adanya gambut, hati hati dan jangan membakar pada saat ini.
Kami tetap mengawal terutama berkaitan dengan upaya pencegahan, dan sekaligus penanganan hutan dan lahan. Jadi itu tetap menajdinkokitek kami di samping komitmen penanganan covid-19,” tegas Gubri.
Sementara itu, dari pantauan Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, tercatat sebanyak 88 hotspot di Provinsi Riau yang tersebar di 10 Kabupaten Kota. Di antaranya di Kabupaten Bengkalis 12 titik, Kota Dumai 2 titik, Kabupaten Kampar 2 titik, Pelalawan 19 titik, Rokan Hilir 11 titik, Rokan Hulu 3 titik, Siak 12 titik, Meranti 3 titik, Indragiri Hilir 20 titik, dan Indragiri Hulu 4 titik.
Reporter: Nurmadi