DUMAI (HR)-Kondisi bibir pantai laut Dumai akibat pengikisan air laut atau abrasi makin mengkhawatirkan. Dalam setahun, akibat gerusan air laut bibir pantai terkikis hingga satu meter bahkan lebih.
Namun kondisi semakin berkurangnya bagian daratan tidak cepat diminalisir pihak Pemerintah Kota (Pemko) Dumai, buktinya dilihat pada bibir pantai di areal Pelabuhan TPI, tepatnya bagian kanan pelabuhan penyeberangan Roro Dumai, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat.
Terpantau sejak empat tahun silam sampai dengan 2015, pengikisan bibir pantai telah mencapai lebih dari 6 Meter. Sementara upaya pemerintah dalam meminalisir tergerusnya bibir pantai, belum terlihat.
Dapat dilihat pada tanggul yang terpancang dibibir pantai. Dari kondisinya, tanggul sudah cukup lama. Sementara, turap hanya ada pada bibir pantai pelabuhan roro.
Menurut Adri, warga Kelurahan Purnama, melihat kerusakan bibir pantai sangat disayangkan tidak segera mendapat perhatian. Padahal lokasi sering dijadikan tempat berkunjung masyarakat saat hari libur.
“Saya sering ke sini, padahal kalau ada turap penahan abrasi lokasi ini enak buat berlibur sama keluarga,” ucap Adi menyayangkan kondisi bibir pantai, Selasa (7/4).
Hasil pantauan, akibat abrasi sejumlah pohon telah tumbang dan dihanyutkan air laut. Ada beberapa pohon bakau, tapi lokasinya sudah jauh dari bibit pantai, berkisar 15 Meter.***