RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Usaha kopi yang dibidani tiga orang pelajar di Pekanbaru ini patut dicontoh oleh para pelajar di Pekanbaru dan nusantara.
Fahrel, Zaidaan Al Hafizh dan M Raditya Duta Ugama di masa Pandemi Covid-19 mengisi hari-hari mereka dengan membuka usaha kopi 'Berkala Kopi' di Jalan Sembilang depan Masjid Istiqomah, Rumbai, Pekanbaru.
Fahrel pelajar Kelas XII IPA Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru mengungkapkan bahwa awalnya mereka memiliki ide mendirikan Berkala Kopi ini karena bingung mau ngapain di masa Pandemi Covid-19. Biasanya belajar ke sekolah setiap hari, sekarang belajar dengan lewat daring.
"Nah, di tengah Pandemi Covid-19, kami bertiga akhirnya memiliki idelah mendirikan sebuah usaha yang disukai teman-teman dan anak muda di Pekanbaru. Akhirnya muncullah ide kami mendirikan usaha kopi ini, yang kami beri nama Berkala Kopi," terang Fahrel didampingi Zaidaan Al Hafizh pelajar Kela\s XII SMKN 3 Pekanbaru dan M Raditya Duta Ugama pelajar Kelasa XI SMA IT Al-Ittihad Rumbai, Pekanbaru, Selasa (28/7) di Berkala Kopi Jalan Sembilang depan Masjid Istiqomah, Rumbai.
Bicara soal harga, Fahrel menjelaskan bahwa harga yang dipatok di Berkala Kopi pasti sangat terjangkau oleh semua anak muda di Pekanbaru tentunya. Yaitu, mulai harga Rp10 ribu saja hingga Rp16 ribu.
Adapun menu di Berkala Kopi, jelas Fahrel lagi, yaitu Kopi Sue yaitu kopi espreso dengan krim seharga Rp15 ribu, Kopi Siwalan (palm sugar with espreso) seharga Rp15 ribu, Kopi Melo (melon with espreso) seharga Rp16 ribu dan Kopi Kastor (caramel with espreso) seharga Rp16 ribu
"Kopi Kakao Rp16 ribu, Detak Jantung Rp10 ribu, Redvelvet Dark Red Rp16 ribu dan Dark Chocolate Classic seharga Rp16 ribu," jelas Fahrel lagi.
Nama kopi di Berkala Kopi terang Fahrel memang sengaja dibuat sangat unik, agar para pecinta kopi penasaran dengan nama dan rasa kopi di Berkala Kopi.
Fahrel berharap, nama dan rasa kopi di Berkala Kopi cocok di lidah anak muda di Pekanbaru dan semua pecinta kopi.
"Datang saja ke Berkala Kopi. Rasa kopinya dijamin bikin nagih," ujar Fahrel lagi.
Kontributor: Erma Srimelyati