RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Di masa pandemi Covid-19, realisasi investasi di Riau sepanjang Januari hingga Juni 2020, masuk dalam lima besar nasional. Bahkan di luar Pulau Jawa, Riau menempati posisi tertinggi, di mana capaian investasi di Bumi Lancang Kuning menembus angka Rp22,75 triliun.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Jawa Barat berada di posisi pertama capaian investasi selama Januari-Juni 2020, yakni menembus angka Rp57,9 triliun. Disusul Jawa Timur (Rp51 triliun), DKI Jakarta (Rp50,2 triliun), Jawa Tengah (Rp27,8 triliun) dan di tempat ke-5, Riau dengan capaian investasi sebesar Rp22,8 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Riau, Helmi D, mengatakan, investasi yang masuk ke Riau, terdiri dari realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) periode Januari-Juni (Semester I ) tahun 2020, yang masuk di Provinsi Riau mencapai Rp22,75 triliun atau 55,75 persen dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp40,8 triliun.
"Capaian realisasi sebesar Rp22,75 triliun terdiri atas realisasi investasi PMDN sebesar Rp14,90 triliun, menempatkan Provinsi Riau pada peringkat lima secara nasional. Kemudian realisasi investasi PMA sebesar US$ 545,3 juta atau setara dengan Rp7,85 triliun menjadikan Provinsi Riau berada pada posisi ke-11 sebagai penyumbang investasi PMA secara nasional," jelas Helmi, Senin (27/7/2020).
Dijelaskan Helmi, berdasarkan daerah capaian tertinggi investasi terbesar berada di 5 kabupaten/kota besar kontributor penyumbang investasi PMDN dan PMA selama semester I 2020, diaantaranya, Kota Dumai Rp7,97 triliun atau 35,02 persen, Indragiri Hulu Rp2,91 triliun atau 12,80 persen, Kampar Rp2,61 triliun atau 11,47 persen, Pelalawan Rp2,38 triliun atau 10,41 persen, dan Bengkalis Rp2,45 triliun atau 9,89 persen.
"Dari investasi tersebut, ada lima negara asal PMA yang berkontribusi dalam investasi di Riau seperti Malaysia US$ 438,81 juta atau 80,47 persen, Singapura US$ 141,29 juta atau 25,91 persen, Bermuda US$ 44,55 juta atau 8,17 persen, Mauritius US$ 3,27 juta atau 0,60 persen, dan British Virgin Island US$ 2,94 juta atau 0,54 persen," jelasnya.
Sedangkan untuk lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode Januari-Juni 2020. Yang menjadi primadona adalah industri kimia dan farmasi dengan total investasi Rp6,22 triliun atau 27,36 persen.
"Termasuk industri makanan mencapai Rp4,56 triliun atau 20,06 persen. Selanjutnya tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp4,24 triliun atau 18,66 persen, konstruksi Rp2,25 triliun atau 9,89 persen, serta listrik, gas dan air Rp1,72 triliun atau 7,56 persen," tutupnya.
Reporter: Nurmadi