RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Amien Rais mengaku sudah dikeluarkan dari Partai Amanat Nasional (PAN). Para elite PAN pun sibuk membantah telah 'mendepak' pendiri partai itu.
Amien Rais selama ini dikenal sebagai patron dari PAN. Menurut Ketua DPW PAN Yogyakarta Nazaruddin, pernyataan Sekjen PAN Eddy Soeparno yang mengatakan tidak ada yang berani memecat Amien Rais itu betul dari sisi administrasi.
"Mencabut KTA memang tidak dilakukan. Tapi ini soal fakta, logika, dan perilaku. Ngakunya murid dan santri Amien Rais, tapi garis politik justru berseberangan," katanya seperti dikutip dari Sindo.
Pengurus partai yang dimotori ketua umum Zulkifli Hasan dan Amien Rais memang memiliki perbedaan pandangan tentang posisi politik PAN. Kubu Zulkifli disinyalir sedang berusaha melabuhkan perahu PAN di pemerintahan. Sementara, Amien Rais secara terbuka menginginkan PAN berada di luar pemerintahan.
Faksi Amien Rais pun perlahan tersingkir dari jajaran elit PAN. "Bahkan dengan sengaja menyingkirkan guru atau kiai-nya demi merapat pada kekuasaan. Itu santri kualat," kata Nazaruddin.
Ia menerangkan pernyataan Amien Rais yang mengaku dikeluarkan dari PAN itu sebagai bentuk sindiran terhadap pengurus PAN. Amien Rais, menurutnya, sudah memberikan masukan dan nasihat agar partai ini tidak dibawa merapat ke pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun kenyataannya PAN terus berusaha mendekat.
Nazaruddin menilai langkah ini berlawanan dengan arus bawah PAN yang tidak menghendaki menjadi bagian dari rezim ini. Nazaruddin tidak tahu persis alasan kubu Zulkifli Hasan begitu ngotot berada di pemerintahan.
"Saya hanya bisa menduga-duga, pertama, pertimbangan kekuasaan. Hasrat kepada kekuasaan begitu kuat sehingga politiknya sudah meninggalkan sunnatullah politik," katanya.