Siak Hulu-Mukti Sarjono, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan RI, mengaku kagum terhadap inovasi yang dilakukan Bupati Kampar, H Jefry Noer, melalui program Rumah Mandiri Pangan dan Energi.
"Untuk konsep yang seperti ini sangat bagus, karena Rumah Mandiri Pangan dan Energy (RMPE) ini mampu menciptakan produk yang dibutuhkan masyarakat, sehingga mereka memang betul-betul mandiri," jelas Mukti.
Hal tersebut dikatakannya saat meninjau pilot projeck RMPE di lokasi pelatihan terpadu P4S Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Selasa (7/4).
Dijelaskannya, RMPE ini merupakan konsep terpadu yang diawali dari beberapa ekor sapi yang nantinya mampu menambah pendapatan masyarakat, baik itu dari kotoran sapi yang mampu dijadikan biogas untuk memasak, serta penerangan pengganti listrik dan dijadikan pupuk padat, yang hasilnya lumayan besar buat masyarakat.
Selain itu, urine juga bisa dijadikan pupuk cair untuk penyubur tanaman pertanian yang harganya cukup tinggi, hingga mencapai Rp25.000 perliter, walaupun melalui sedikit proses juga bisa dijadikan pupuk cair untuk penyubur tanaman pertanian yang harganya cukup tinggi hingga mencapai Rp25.000 perliter, walaupun melalui sedikit proses yang bisa dilakukan oleh masyarakat sendiri.
"Kita sangat mendukung konsep seperti ini, nantinya masyarakat tersebut dengan mudah dan cepat mendapatkan segala kebutuhan mereka, sambil menambah pendapatan mereka dari hasil kerja yang dilakukan sehari-hari," ucap Mukti.
Dengan lahan yang tidak begitu besar hanya 1.000 meter persegi dan modal yang sedikit lanjut Mukti, masyarakat dapat mengurangi pengeluaran mereka serta mendatangkan dan menambah pendapatan mereka. "Kita mengharapkan Rumah Mandiri Pangan dan Energy ini dapat diterapkan di desa-desa nantinya, karena ini sangat menguntungkan masyarakat," harap Mukti.
Sejalan dengan itu lontaran kata kagum juga disampaikan Kabid Prasarana Pertanian dan Dinas Peternakan Pemprov Riau, Hendri, di tempat sama.
"Konsep yang sangat bagus untuk bisa kita terapkan di Provinsi Riau, khususnya di daerah dalam rangka kemandirian masyarakat dalam meningkatkan perekonomian, namun yang kita butuhkan adalah bagaimana kita menerapkan sistim pendanaan ke daerah-daerah, yang jelas kita ihat terlebih dahulu anggaran dana yang ada jika tidak memungkin pada tahun ini, maka akan kita ajukan pada tahun 2016," tutur Hendri (adv/humas)