RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Seorang pria II (19) meregang nyawa usai sebilah pisau mendarat di lehernya. Dia bertarung dengan pelaku MG alias Acil (17) di lapangan bola Jalan Inpres, Bukit Raya pada Rabu (15/7/2020).
Jenazah II dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tampan, Jalan Uka, Kecamatan Tampan usai dipulangkan dari RS Bhayangkara guna autopsi.
Kapolsek Bukit Raya Kompol Bainar mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
"Korban terlibat perkelahian dengan pelaku karena menolong temannya. Pacar teman korban diganggu oleh pelaku. Jadi, korban ikut membantu," kata Bainar, Kamis (16/7/2020).
Malam itu, mereka sempat berjanji di lokasi itu untuk berduel. Pelaku datang bersama lima rekannya, sementara korban datang dengan dua temannya.
Pelaku dan lima teman lainnya sudah menanti di lokasi kejadian. Saat itu korban yang berbonceng tiga dengan temannya menggunakan sepeda motor menuju lokasi. Namun tidak jauh dari lokasi, salah satu teman korban, Jeri meminta untuk berhenti sebentar untuk buang air besar di sebuah Masjid.
Sesampainya di lokasi, korban yang hanya datang berdua temannya sudah bersiap untuk duel dengan pelaku. Korban lebih dulu untuk berduel dengan pelaku. Dalam perkelahian itu ternyata pelaku membawa pisau lipat, saat itu juga pelaku langsung menikam leher korban.
"Korban sudah tumbang, baru teman yang buang air tadi datang. Mereka langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Awal Bros Panam," ujar Bainar.
Selang empat jam kemudian, pelaku berhasil diamankan saat hendak melarikan diri. Dia ditangkap di Jalan Tuanku Tambusai.
"Pelaku kita amankan, Kamis (16/7/2020) sekitar pukul 03.00 dini hari. Dia sudah diamankan di Polsek," pungkasnya.
Sementara itu, Ade (36), sepupu dari korban menyebut kalau korban dimakamkan sekitar pukul 11.00 WIB.
"Jam sebelas tadi jenazah baru datang. Sekarang lagi dimakamkan," ujarnya saat ditemui di rumah duka Jalan Buluh Cina, Garuda Sakti, Kecamatan Tampan, pada Kamis (16/7).
Ade menyebut, pada tubuh korban terdapat luka lebam pada wajahnya.
"Tulang dadanya patah, mungkin kenak pijak. Kaki nya juga luka. Orang ini udah janjian kayaknya untuk kelahi," papar Ade.
Korban, sebut Ade, merupakan salah satu tulang punggung keluarga. Korban kerap membantu secara finansial keluarga nya. Korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Korban yang baru menamatkan sekolah menengah atas (SMA) pada tahun lalu, saat ini bekrja sebagai penjaga konter.