RIAUMANDIRI.ID, MEDAN - BPJS Kesehatan Cabang Medan mengumumkan penghentian sementara layanan administrasi tatap muka langsung kepada peserta JKN-KIS dan masyarakat Kota Medan. Penghentian itu dilakukan setelah pegawainya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR.
"Benar, ada yang positif. Untuk berapa orang, kita masih menunggu. Tapi sementara dilakukan penghentian kegiatan layanan administrasi tatap muka langsung mulai tanggal 13 sampai dengan 24 Juli 2020," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Sari Quratul Ainy, Senin (13/7/2020)
Sari mengatakan selama penghentian layanan administrasi tatap muka langsung, pelayanan kepada peserta tetap dapat dilakukan melalui kanal-kanal yang sudah disiapkan.
"Prioritas kami adalah tetap memberikan pelayanan administrasi kepada peserta. Selain peserta dapat menghubungi care center BPJS Kesehatan di 1500 400, atau aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Cabang Medan juga menyediakan nomor WhatsApp yang dapat dihubungi oleh peserta untuk pelayanan informasi, pengaduan peserta serta layanan administrasi," ujar Sari.
Selain itu, lanjut Sari, mulai Senin (13/7) BPJS Kesehatan Cabang Medan mengharuskan para pegawai untuk bekerja dari rumah masing-masing khususnya kepada pegawai yang sedang hamil, menyusui dan berusia di atas 50 tahun
"Untuk pegawai yang melakukan kontak langsung kepada pegawai yang dinyatakan positif akan dilakukan karantina mandiri serta akan dilakukan tes lanjutan sesuai protokol yang telah ditentukan" ungkap Sari.
Sari menambahkan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Medan serta melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh fasilitas kantor sejak Sabtu (11/07).
Dosen Unsyiah Positif Covid
Dari Banda Aceh, seorang dosen di Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) terkonfirmasi positif Covid-19, melalui hasil swab yang dikeluarkan oleh Balitbangkes Aceh.
Dosen perempuan tersebut berinisial EM. Saat ini ia sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk dilakukan perawatan secara intensif.
Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal menuturkan dosen tersebut terakhir kali ke kampus sekitar 14 hari yang lalu.
"Ya dosen Fakultas Pertanian. Terakhir ke Unsyiah pada SIPKD, sekitar 30 Juni lalu," kata Prof Samsul saat dikonfirmasi, Senin (13/7).
Saat ini ruang tempat dosen itu juga sudah disterilkan dengan dilakukan penyemprotan disinfektan. Berdasarkan keterangan dari petugas, kata dia ruang tempat dosen tersebut bekerja sudah aman, hanya tersisa bau cairan disinfektan
Ia meminta kepada dosen yang bertugas satu gedung dengan pasien positif tersebut untuk melakukan rapid test atau uji swab. Bila memang dalam kondisi kurang sehat, agar segera melakukan isolasi mendiri.
Sedangkan mahasiswa yang masuk ruang tersebut, akan diperketat dan mengikuti protokol Covid-19. Cairan disinfektan akan disediakan di ruangan itu, sehingga tamu yang masuk dapat melakukan disinfeksi terlebih dulu.
Hingga kini, secara kumulatif kasus pasien positif corona di Aceh mencapai 107 orang. Dengan rincian 65 orang sembuh, 38 dirawat di rumah sakit rujukan dan empat meninggal dunia.