MOSKOW (HR)– Perundingan damai untuk menyelesaikan konflik di Suriah dimulai kemarin di Moskow, Rusia. Sayangnya, kelompok oposisi memboikot jalannya perundingan damai tersebut.
Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (6/4), pihak oposisi hanya ingin berunding damai dengan pemerintah dengan syarat Presiden Bashar al Assad mundur sebagai Presiden Suriah.
Sikap oposisi ini sangat disesalkan oleh tuan rumah Rusia. Menurutnya, perundingan damai ini sangat diperlukan oleh rakyat Suriah yang sudah lama menderita akibat konflik yang berkepanjangan.
“Terlalu banyak darah yang tumpah di Suriah, kita harus menghentikan ini semua,” ujar Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Delegasi Suriah yang dipimpin oleh Bashar Jaafari mengatakan, perundingan damai ini bertujuan untuk menghentikan penderitaan rakyat Suriah.
Perundingan dihadiri oleh 30 perwakilan yang semuanya merupakan pendukung Presiden Bashar al Assad. Hal inilah yang membuat para analis pesimis terhadap hasil dari perundingan damai kali ini.(okz/ivi)