BAGANBATU(HR)-Bupati Rokan Hilir H Suyatno mengingatkan kepada para tamatan sarjana agar mempunyai keahlian dan kemampuan sesuai dengan besik pendidikan yang telah di peroleh, sehingga, status yang disandang tidak sia-sia dan hanya sebatas hiasan dinding.
“Jangan sampai banyak tamatan sarjana di Kabupaten Rohil tapi sampai tak mempunyai kerjaan, gelar yang disandang seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan bukan hanya sekedar menyandang status saja,” kata Suyatno, baru-baru ini.
Menurutnya, setiap tahunnya Kabupaten Rohil menamatkan sarjana mencapai sekitar 1.000 mahasiswa.
Sementara dari lowongan kerja dan jumlah tamatan sudah tidak sesuai lagi, selebihnya ke mana lagi mereka, apalagi yang tidak mempunyai kemampuan dan tidak ada keahlian.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Suyatno berupaya untuk menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Rohil, dengan mengupayakan menarik investor sebanyak-banyaknya.
“Masalah tenaga kerja di Rohil selalu kita upayakan dengan mencari solusinya agar para tamatan sarjana ini bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan skillnya, peran para swasta di sini sangat dibutuhkan, karena tidak mungkin pemerintah semua yang menampungnya menjadi PNS,” terang Suyatno.
Untuk menarik inventsor salah satu trik yang dilakukan adalah tidak mempersulit mereka (investor) menanamkan modalnya di Kabupaten Rokan Hilir.
”Kita tidak akan mempersulit bagi para inventor menanamkan modalnya di daerah ini, karena peran swasta juga sangat membantu dalam mengatasi pengangguran di daerah ini. Misalnya soal izin, membangun dan bentuk-bentuk administrasi lainnya,” pungkas Suyatno. (adv/humas)-Bupati Rokan Hilir H Suyatno mengingatkan kepada para tamatan sarjana agar mempunyai keahlian dan kemampuan sesuai dengan besik pendidikan yang telah di peroleh, sehingga, status yang disandang tidak sia-sia dan hanya sebatas hiasan dinding.
“Jangan sampai banyak tamatan sarjana di Kabupaten Rohil tapi sampai tak mempunyai kerjaan, gelar yang disandang seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan bukan hanya sekedar menyandang status saja,” kata Suyatno, baru-baru ini.
Menurutnya, setiap tahunnya Kabupaten Rohil menamatkan sarjana mencapai sekitar 1.000 mahasiswa.
Sementara dari lowongan kerja dan jumlah tamatan sudah tidak sesuai lagi, selebihnya ke mana lagi mereka, apalagi yang tidak mempunyai kemampuan dan tidak ada keahlian.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Suyatno berupaya untuk menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Rohil, dengan mengupayakan menarik investor sebanyak-banyaknya.
“Masalah tenaga kerja di Rohil selalu kita upayakan dengan mencari solusinya agar para tamatan sarjana ini bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan skillnya, peran para swasta di sini sangat dibutuhkan, karena tidak mungkin pemerintah semua yang menampungnya menjadi PNS,” terang Suyatno.
Untuk menarik inventsor salah satu trik yang dilakukan adalah tidak mempersulit mereka (investor) menanamkan modalnya di Kabupaten Rokan Hilir.
”Kita tidak akan mempersulit bagi para inventor menanamkan modalnya di daerah ini, karena peran swasta juga sangat membantu dalam mengatasi pengangguran di daerah ini. Misalnya soal izin, membangun dan bentuk-bentuk administrasi lainnya,” pungkas Suyatno. (adv/humas)