RIAUMANDIRI.ID, BENGKALIS - Pandemi Covid-19 yang juga berdampak pada industri pertanian tidak menyurutkan semangat para petani cabai di Desa Kuala Penaso, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Didukung bantuan modal serta pendampingan melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dari PT Arara Abadi (AA), unit usaha Asia Pulp & Paper - Sinar Mas (APP SM), mereka tetap bisa melakukan panen raya akhir Juni kemarin.
Menurut Untung, salah satu petani Suku Sakai di desa tersebut, bantuan program DMPA pada masa pandemi ini sangat meringankan beban mereka.
“Saya bisa bertani cabai tanpa banyak modal pribadi karena program Desa Makmur Peduli Api memberikan kami satu hektare lahan untuk bertani, bibit cabai, pupuk, mulsa plastik, dan obat-obatan untuk tanaman. Berkat bantuan tersebut, kami dapat melalui berbagai tantangan, seperti musim kemarau, serangan hama, atau permintaan pasar yang tak menentu di masa pandemi, dan tetap berhasil menyambut panen raya,” ujar Untung.
DMPA merupakan program pemberdayaan komunitas oleh APP Sinar Mas melalui unit bisnisnya. Di Desa Kuala Penaso, program tersebut dijalankan oleh PT Arara Abadi sejak tahun 2018 dan diawali dengan pemberian bibit cabai serta tanah seluas satu hektar. Hubungan baik PT Arara Abadi dengan warga Desa Penaso sudah terjalin sejak 10 tahun lalu, antara lain lewat kerja sama dalam mengembangkan area tanaman kehidupan untuk budidaya ubi manggalo serta usaha mencegah kebakaran hutan.
“Kami sangat berterima kasih atas adanya program DMPA karena selain membantu meningkatkan kesejahteraan para petani kami, kami juga bisa lebih efektif mencegah dan mengatasi kebakaran. Kami diberikan mesin pemadam api yang dapat dengan mudah kami operasikan apabila terdapat titik api saat musim kemarau. Harapan saya, PT Arara Abadi dapat memperluas program ini ke desa-desa sekitar karena akan sangat bermanfaat,” ujar Kepala Adat Batin Penaso, Bosniar.
Di masa pandemi ini, masyarakat Desa Kuala Penaso juga sangat aktif dalam melakukan pencegahan penularan virus Covid-19. Karena lokasi Desa Kuala Penaso yang strategis, yakni sebagai titik pertemuan dengan lima desa lainnya di Kabupaten Bengkalis, para warga desa ini pun berinisiatif untuk menyosialisasikan kembali informasi tentang pencegahan transmisi virus Covid-19 yang mereka dapatkan saat sosialisasi DMPA kepada seluruh warga yang melewati Desa Kuala Penaso.
Warga pun mendirikan posko-posko pengecekan suhu badan di setiap titik keluar-masuk desa, serta menyediakan sejumlah tempat mencuci tangan, khususnya untuk warga yang baru saja berbelanja di pasar.
“Salah satu tujuan program DMPA PT AA-APP Sinar Mas adalah membantu perekonominan dan mensejahterakan masyarakat di sekitar area konsesi perusahaan, agar masyarakat disamping meningkatkan perekonomian mereka melalui usaha pertanian, sekaligus bersama-sama menjaga lingkungan dari praktik dan bahaya kebakaran," jelas Jos Rinaldi, Kepala Program DMPA PT Arara Abadi.
“Dalam implementasi Program DMPA di setiap desa yang berbatasan dengan konsesi perusahaan, program tersebut dipilih sendiri oleh masyarakat melalui Kegiatan FGD (Forum Group Discussion) yang membentuk beberapa kelompok, di antaranya: Kelompok Peternakan, Pertanian/hortikultura, Perikanan dan UKM, Perusahaan dalam hal ini menjalankan berbagai program, dimulai dari program, edukasi dan pendampingan, memberikan bantuan modal, serta pemasarannya. Termasuk di dalamnya yakni mengidentifikasi serta membantu mengembangkan peluang usaha di desa tersebut. Misalnya, budidaya cabai di Desa Kuala Penaso ini, sebagai bahan pangan yang relatif konsisten dan diminati pasar. Tak hanya itu, di masa-masa menantang seperti pandemi ini, kami pun ingin membantu warga DMPA agar tetap produktif, sekaligus aman dari risiko penularan,” lanjut Jos.
Selain Desa Kuala Penaso, program DMPA di Kabupaten Bengkalis, Riau juga turut melibatkan masyarakat Suku Sakai yang berada di Desa Beringin. PT Arara Abadi, sebagai pembina program DMPA di desa tersebut, telah memberikan bantuan awal berupa delapan ekor sapi, yang saat ini telah berkembang menjadi 15 ekor sapi. Perusahaan juga memberikan alat penangkap ikan kepada warga desa tersebut yang ingin memulai mata pencaharian baru sebagai nelayan, termasuk baru-baru ini merealisasikan bantuan untuk masyarakat Suku Sakai Batin Beringin berupa 3000 Bubu (penangkap) belut untuk 30 KK masyarakat Suku Sakai, serta bantuan permodalan UKM kepada kaum ibu-ibu Suku Sakai untuk kerajinan anyaman tikar pandan.