RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Rhoma Irama akhirnya angkat bicara terkait penampilannya pada acara khitanan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu (28/6) lalu.
Pria yang dijuluki Raja Dangdut itu mengungkapkan, sebelum tampil di tengah penyebaran virus corona yang belum bisa dihentikan, dirinya datang ke acara khitanan itu sebatas tamu undangan.
Namun tiba-tiba, dia diminta penyelenggara acara khitanan untuk tampil dan menyanyikan beberapa lagu.
"Saya pun kondangan jadi sampai di sana saya lihat orang banyak dan beberapa artis ibu kota tampil, ada musiknya. Nah, setelah itu didaulat dari tuan rumah dan masyarakat untuk tampil. Istilahnya menyumbangkan lagu atau tausiyah," kata Rhoma Irama seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/6/2020).
"Tuan rumah minta, kan khitanan tuh, berikan tausyiah. Maka saya sampaikan tausiyah singkat. Setelah itu semua itu minta nyanyi 'nyanyi nyanyi'. Saya pun nyanyi itu aja sih," sambungnya.
Rhoma Irama mengaku hanya bernyanyi tiga lagu dan tanpa didampingi oleh band Soneta yang memang telah membatalkan diri untuk tampil pada acara khitanan tersebut. Tak hanya itu, Rhoma Irama mengatakan kondisi saat ia bernyanyi cukup kondusif.
Bahkan para tamu undangan juga tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Dan saya selama di sana di dampingi oleh aparat, selama di lokasi di dampingi aparat maupun di ruang tunggu, ruang tamu sampe dikawal pentas," jelas Rhoma Irama.
Sebelumnya, Rhoma Irama dan Soneta dijadwalkan tampil menghibur masyarakat di Kabupaten Bogor. Namun rencana konser itu tidak mendapatkan izin karena dikhawatirkan penyebaran virus corona.
Akhirnya sang raja dangdut pun membatalkan penampilannya tersebut. Meski membatalkan, Rhoma tetap saja tampil pada acara khitanan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (28/6) lalu.
Penampilan tersebut membuat Bupati Bogor Ade Yasin kecewa. Ia menganggap Rhoma telah ingkar janji dan bisa membahayakan masyarakat. Pasalnya, penampilan dilakukan di tengah penyebaran virus corona.