RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Sebelum masuk masa pandemi Covid-19 di Riau, mulai bulan Januari hingga Maret 2020, realisasi investasi yang masuk ke Provinsi Riau mencapai Rp12,7 triliun, atau mengalami peningkatan 32,43 persen dibangingkan periode sama tahun 2019 hanya Rp9,63 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Riau, Helmi D, mengatakan peningkatan investasi di awal tahun tersebut cukup baik. Namun angka tersebut bisa saja berubah ketika masuk di bulan Mei hingga Juni. Dimana Riau sudah terkena dampak pandemi Covid-19.
“Nilai investasi yang masuk ke Riau triwulan I 2020 mengalami kenaikan dibanding triwulan I tahun 2019. Nilai investasi Rp12,75 triliun itu terdiri Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,75 triliun dengan total 827 proyek. Kemudian Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp5 triliun dengan total 240 proyek,” jelasnya.
"Kalau realisasi triwulan I 2019 untuk PMDN hanya Rp8,22 triliun, dan PMA sebesar Rp1,41 triliun. Artinya ada peningkatan realisasi investasi sebesar
32,43 persen. Angka itu belum masa di Provinsi Riau masa pendemi, selanjutnya untuk triwulan kedua belum tau pasti,” tambahnya.
Dengan capaian kenaikan tersebut, untuk wilayah Sumatra realisasi investasi triwulan I 2020 Provinsi Riau berada di peringkat pertama. Sedangkan secara nasional Riau berada di peringkat lima, di bawah Jawa Timur yang berada diperingkat pertaama dengan nilai investasi Rp31,3 triliun.
"Realisasi PMDN kita kalau di Sumatra urutan pertama, dan PMA urutan keempat. Tapi secara keseluruhan Riau masih peringkat satu di Sumatra. Mudah-mudahan ini bisa lebih baik ke depannya, usai masa pendemi ini,” ungkapnya.
Disinggung untuk realisasi investasi triwulan II 2020, dia mengatakan, hasilnya akan diketahui pada pertengahan Juli mendatang. Namun pihaknya memprediksi terjadi penurunan. Karena banyak perusahaan yang tidak menjalankan produksinya, bahkan perusahaan yang akan berinvestasi belum memulai proyeknya.
"Kemungkinan realisasi investasi triwulan II cenderung turun, karena pandemi Covid-19. Tapi angkanya kita belum bisa pastikan, nanti Juli baru bisa dilihat. Beberapa perusahaan bahkan ada yang tidak beroperasi, dan ada yang mem-PHK pegawainya. Perekonomian kita bahkan nasional sekarang menurun drastis. Selesai pandemi mudah-mudahan bisa lebih baik,” tutupnya.
Reporter: Nurmadi