RIAUMANDIRI.ID, WASHINGTON DC – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengestimasikan lima sampai delapan persen populasi di negara itu telah terpapar Covid-19. Jumlah penduduk di AS saat ini sebanyak 329,9 juta orang, estimasi itu berarti antara 16,5 juta dan 26,4 juta orang pernah terinfeksi.
AFP mengabarkan pada Kamis (26/6), estimasi CDC yang berdasarkan survei tes antibodi secara nasional itu 10 kali lipat lebih besar dari jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi di AS.
Sejauh ini, berdasarkan data worldometers, terdapat 2,49 juta kasus Covid-19 di AS. Sebanyak 124 ribu orang meninggal dan 1 juta orang telah sembuh.
Tingkat infeksi harian di AS juga terekam meningkat. Johns Hopkins University memaparkan ada lebih dari 35 ribu kasus baru selama 24 jam terakhir.
Direktur CDC Robert Redfield mengatakan tingkat jumlah infeksi tidak seragam secara nasional.
"Ada ... negara bagian yang akan memiliki tingkat prevalensi antibodi kurang dari dua persen, yang berarti mayoritas individu di wilayah itu masih rentan. Ada daerah lain seperti di metropolitan New York yang jelas memiliki penetrasi lebih tinggi antibodi positif," kata Redfield.
"Sepertinya sekitar antara lima dan delapan persen publik Amerika," ucap Redfield yang menjelaskan estimasi itu berasal dari survei serologis CDC.
Dia juga bilang estimasi akan disempurnakan dengan tambahan data.
Thomas Tsai, peneliti dari Harvard University, mengatakan estimasi lebih dari 20 juta penduduk AS terpapar Covid-19 masuk akal. Namun dia menjelaskan estimasi itu masih kisaran dan disebut penting mengetahui seberapa luas kisaran itu.
"Sulit untuk menginterpretasi ini dari data tunggal dan tanpa konteks," kata Tsai disitat dari AP News.
Peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Justin Lessler, mengatakan 20 juta penduduk terinfeksi sesuai yang diduga berdasarkan tingkat kematian yang terjadi sejauh ini di AS.