RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pandemi Corona yang telah berlangsung selama lebih dari 5 bulan berdampak pada banyak sektor. Sektor ekonomi dan pendidikan sangat terasa dampaknya.
Aktivitas pendidikan khususnya perkuliahan tidak bisa dilakukan tatap muka, sementara masa penerimaan mahasiswa baru di tingkat perguruan tinggi telah dibuka dan akan dimulai.
Untuk mengetahui perkembangan kuliah di masa Corona, dan tips memilih kuliah, Universitas Lancang Kuning menggelar webinar, dengan tema "Yakin Kuliah di Masa Pandemi".
Webinar dimulai pukul 10.00 pagi ini menghadirkan Rektor Unilak Dr Junaidi, SS, M.Hum, dan Ari Pristiana Dewi, M.Kep.Ct, dosen Universitas Riau.
Peserta webinar diikuti sekitar 80 orang. Ada yang berasal dari Kalimantan, Sumut, Riau, dan Sumbar. Sebagai moderator tim media promosi Unilak Akmal, SH. Dr. Junaidi mengatakan webinar sengaja diadakan untuk mengetahui seperti apa gambaran kuliah di Unilak semasa Corona.
Di awal materi, Dr. Junaidi menjelaskan perjalanan kuliah dari S1 hingga S3, bahwa kuliah, kata dia, memerlukan perjuangan dan semangat.
"Saya dulu enggak nyangka bisa lulus di UNPAD bersaing dengan 6000 peserta, kemudian lanjut UGM dan S3 di Malaysia," kata Junaidi.
Ditambahkan Rektor, kuliah harus jeli melihat peluang terlebih jika ada banyak beasiswa, tinggal dikejar dan diraih, terlebih di masa Corona.
Saat ini Covid telah berdampak pada banyak sektor, jangan jadikan corona menjadi penghambat studi dan berhenti studi.
Unilak memberikan kemudahan dalam penerimaan mahasiswa baru, dimana bisa daftar online dan bayar bisa online, artinya Unilak sudah siap.
Sejak beberapa tahun belakang Unilak telah menggunakan blended learning sehingga selama Corona aktifitas kuliah Unilak tetap jalan secara daring.
Rektor menjelaskan, Unilak juga berupaya memberikan keringanan uang pengembangan, jadi memberikan kesempatan yang lebih luas kepada calon.
Dan di Unilak mahasiswa penerima beasiswa terbanyak Riau. Di Unilak ada 15 jenis beasiswa yang diberikan oleh mitra dan pemerintah. Dan yang terbaru Kartu Indonesia Pintar kuliah dengan 200 kuota.
Selain itu, ada beasiswa Bidikmisi dari pemerintah, beasiswa aspirasi, beasiswa pemerintah provinsi, bantuan social pendidikan, LLDIKTI, ada beasiswa hafiz Quran, beasiswa zakat, dan beasiswa cendekia bersumber dari dosen.
"Artinya niat untuk kuliah dan sekolah jangan sampai terhenti karena Covid, insya Allah ada jalan, dan bagi mahasiswa Unilak yang kesulitan pembayaran SPP, silakan ajukan surat resmi ke rektor dan diketahui oleh kepala desa atau lurah setempat. Selain itu unilak telah bekerja sama dengan BPR Hasanah. Mahasiswa bisa mendapatkan pinjaman pendidikan, terjangkau dan berkah," jelasnya.
"Di masa Corona, kita tidak bisa meratapi nasib. Insya Allah ada jalan. Saya lihat anak-anak daerah yang dari desa mental mereka terbangun dan akhirnya berhasil," sebut Dr Junaidi.
Sementara itu, Ari Pristiana Dewi menyebutkan di masa Corona generasi sekarang harus mandiri dan bermental kuat. Ia menyebutkan, a
da beberapa tips untuk memilih tempat kuliah, seperti memilih jurusan yang tepat dan tidak ikut-ikutan dengan teman sehingga salah memilih jurusan dan berhenti di tengah jalan.
Kemudian, ketahui tempat kuliah, di masa Corona bisa dilakukan dengan melihat website, kemudian lihat akreditasinya. Kemudian untuk memilih jurusan bisa dilakukan dengan mengikuti tes potensi akademik dan bisa berdiskusi dengan guru konseling. Dan transportasi juga menjadi pertimbangan.
Webinar berlangsung hampir dua jam. Beberapa peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan, pertanyaan terkait beasiswa menjadi paling banyak ditanyakan.