RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel), orang penting untuk hubungan Korsel dengan Korea Utara (Korut), mengundurkan diri, Jumat (19/6/2020). Pengunduran dirinya dilakukan di saat hubungan kedua negara memanas usai peledakan kantor penghubung antar Korea oleh Korut.
Seperti dilansir dari AFP, Jumat (19/6) Presiden Korsel Moon Jae-in dalam pernyataannya mengatakan telah "menerima surat pengajuan Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul untuk mengundurkan diri". Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait hal ini.
Kim telah mengajukan pengunduran diri sejak hari Rabu (17/6), sehari setelah Korut menghancurkan kantor penghubung antar Korea. Dia mengaku "bertanggung jawab" atas memburuknya hubungan kedus negara.
Sejak awal Juni, Korea Utara telah mengeluarkan serangkaian kecaman pedas kepada Korea Selatan atas selebaran anti-Pyongyang, yang dikirimkan para pembelot secara teratur, yang biasanya ditempelkan pada balon udara atau diapungkan dalam botol.
Para pengamat mengatakan Korut mungkin berusaha membuat krisis untuk meningkatkan tekanan pada Korea Selatan untuk mengekstraksi konsesi.
Pada hari Selasa (16/6) lalu, Korut meledakkan gedung kosong di sisi perbatasannya yang melambangkan pemulihan hubungan antar-Korea. Gedung itu kini tinggal puing-puing. Hari berikutnya, Korut mengancam akan meningkatkan kehadiran militernya di sekitar Zona Demiliterisasi.
Hubungan antar-Korea telah membeku selama berbulan-bulan, setelah gagalnya KTT di Hanoi, Vietnam antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump.