RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Seorang pria bernama Riman Losen, yang merupakan warga Kabupaten Kepulauan Sulu, Maluku Utara, sempat diamankan oleh polisi. Dia diduga telah memposting ujaran kebencian terhadap institusi Polri.
Kapolres Kepulauan Sulu AKBP M Irfan membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan, Riman telah diperiksa dan memberi pernyataan maaf.
Dalam postingannya di Facebook @MaelSula, Riman menyebut polisi di Indonesia yang jujur hanya ada 3 yakni yakni patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng. Pernyataan mengutip ucapan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Insiden itu mendapat sorotan dari ahli psikologi forensik Reza Indragiri. Ia membandingkan sikap antara polisi di Inggris dengan polisi di Indonesia.
"Terhadap polisi-polisi Inggris pernah dilakukan survei, apa kunci yang harus anda miliki agar sukses dalam tugas? Sesuai temuan survei tersebut, jawaban terbanyak adalah sense of humor (cita rasa humor)," kata Reza kepada wartawan, Rabu (17/6/2020).
Reza menuturkan, dirinya juga pernah menanyakan pertanyaan serupa ketika mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
"Saat pertanyaan serupa saya ajukan ke mahasiswa PTIK di kelas saya, kebanyakan menjawab pemahaman UU," ucap Reza.
Dari jawaban itu, Reza mendapatkan adanya perbedaan yang sangat mencolok antara polisi Indonesia dan polisi di Inggris. Khususnya dari segi psikologi.
"Cerminan suasana kejiwaan polisi di sana dan polisi di sini. Di sini, menjadi polisi adalah sama dengan menjadi penegak hukum. Di sana, menjadi polisi berarti menjadi sahabat masyarakat," jelas dia.
Dalam kasus yang menimpa Riman, Reza melihat adanya selera humor yang rendah dalam kepolisian Indonesia. Hal itu yang kemudian menyebabkan aparat mudah tersinggung.
"Polisi dan semua orang perlu insaf. Bahwa pada orang-orang dengan cita rasa humor yang rendah, semakin gampang tersinggung, semakin rendah pula imunitas tubuhnya. Riset lain, selera humor juga berpengaruh terhadap kemampuan diri dalam menikmati hidup," tutur Reza.