RIAUMANDIRI.ID, BEIJING – Festival daging anjing di Yulin mengundang pro dan kontra sejak dulu, apalagi setelah awal virus Corona dimulai dari sana. Kendati demikian, warga China tetap antusias menyambut festival tahunan ini.
Festival daging anjing atau Yulin Dog Meat Festival merupakan acara tahunan di China yang sudah ada sejak dulu. Festival ini mendapatkan banyak kecaman karena dianggap menyiksa anjing.
Dilansir dari Science Times (11/06) meski mendapatkan kecaman dari berbagai pihak untuk mengakhiri festival ini. Terutama usai pandemi Corona yang berkaitan erat dengan konsumsi daging hewan eksotik.
Tapi masih banyak warga China khususnya di kota Yulin yang tetap semangat dan tak sabar untuk melaksanakan festival daging anjing tahun ini. Menurut organisasi perlindungan hewan Yu Dezhi, ia menyebutkan bahwa konsumsi daging anjing selama beberapa tahun terakhir jumlahnya sama.
Apalagi belum ada larangan nasional tentang konsumsi daging anjing meski beberapa kota besar di China mulai menerbitkan kebijakan ini. Tapi di beberapa kota konsumsi daging anjing tetap tinggi seperti di Yulin.
Setidaknya ada lebih dari 10,000 ekor anjing yang disembelih dan dibunuh pada saat perayaan festival daging anjing di Yulin. Kebanyakan anjing yang disembelih merupakan anjing liar dan anjing curian.
Pada survei di tahun 2016 yang dilakukan oleh organisasi Humane Society International, mereka menemukan bahwa hampir setengah dari perdagangan daging anjing seharusnya dilarang. Selain China ada beberapa negara yang masih konsumsi daging anjing seperti Korea Selatan, Vietnam dan Swiss.
"Perilaku dan selera orang tentang daging anjing sudah mulai berubah sehingga ini merupakan waktu yang tepat untuk menghentikan festival daging anjing di Yulin dari sejarah," jelas Peter Li selaku pecinta hewan di China.
Sebelumnya pemerintah China sudah menghapuskan anjing dari daftar hewan ternak. Disusul dengan Shenzhen yang menjadi kota pertama di China yang melarang konsumsi daging anjing dan kucing.
Dengan munculnya kebijakan serupa dari kota lainnya di China, para pecinta hewan berharap bahwa gerakan ini akan menyebar ke seluruh China khususnya di Yulin.