Satu Keluarga Positif Covid-19 hingga Menular ke Cucu

Ahad, 07 Juni 2020 - 20:54 WIB

RIAUMANDIRI.ID, BATU - Satu keluarga di Kota Batu terkonfirmasi positif Covid-19. Penularan terjadi dari transmisi lokal.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Batu M Chori menyatakan, satu pasien baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 yakni kepala keluarga yang berdomisili di Kecamatan Bumiaji. Pasien itu laki-laki berusia 52 tahun.

"Data terbaru ada penambahan pasien konfirmasi (Covid-19), jenis kelamin laki-laki yang usianya 52 tahun. Yang bersangkutan merupakan suami dari pasien konfirmasi ke-10 asal Kecamatan Bumiaji," kata Chori dikutip dari Detikcom, Minggu (7/6/2020).

Adanya penambahan pasien baru tersebut, sekaligus menambah deretan satu keluarga yang dinyatakan tertular COVID-19. Mereka terdiri dari bapak, ibu, anak, menantu, dan cucu.

"Satu keluarga lengkap Positif Covid-19 yaitu bapak, ibu, anak, menantu dan cucu," tegasnya.

Penularan satu keluarga ini diduga berawal dari pasien terkonfirmasi ke-10 di Kota Batu. Yakni seorang ibu berusia 47 tahun yang diumumkan terkonfirmasi Covid-19 pada 21 Mei 2020 lalu.

Ibu tersebut berprofesi sebagai pedagang sayur antarkota sekaligus pengepul besar. Dari hasil pelacakan, pasien ini pernah melakukan transaksi di Pasar Pujon dan Pasar Karangploso, Kabupaten Malang untuk dikirim ke Banyuwangi.

Mulanya pasien ini mengeluhkan gejala demam tinggi disertai batuk pada 4 Mei 2020 lalu. Kemudian esok harinya dibawa ke RS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Tlogomas, Kota Malang. Hasil rontgen menunjukkan adanya pneumonia yang kemudian dilakukan rapid test, swab dan hasilnya positif.

"Pasien ini juga memiliki riwayat perjalanan takziah ke Pujon yaitu ke salah satu pasien konfirmasi COVID-19 yang memiliki riwayat berdagang ke Pasar Keputran, Surabaya," terang Chori.

Pemerintah Kota Batu telah memutuskan pembatasan sosial berskala lokal (PSBL) Desa Giripurno mulai 6 Juni sampai dengan 19 Juni mendatang. Warga mayoritas berdagang sayur diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.

Chori menyebut, konsep PSBL di Giripurno hampir sama dengan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), namun, untuk Giripurno bersifat lokal seperti yang dilaksanakan di Jakarta dengan diterapkan surat izin keluar masuk (SIKM).

"Setiap pergi dan pulang mereka harus lapor di shelter yang akan dijaga oleh petugas sekaligus sebagai kontrol bahwa mereka telah melakukan pembersihan diri begitu juga kendaraannya," terang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Batu ini.

Warga yang kembali dari berdagang sayur diwajibkan untuk melalui sterilisasi anggota tubuh dan berganti baju di shelter yang telah disiapkan. Masih di tempat yang sama (shelter) kendaraan warga (pedagang) akan disemprot cairan desinfektan.

"Ada dua shelter yang sudah disiapkan yakni di SMP Negeri Giripurno untuk akses pengiriman Karangploso, Lawang, Pasuruan, Porong, Sidoarjo da Surabaya. Dan shelter di kawasan Tahura (Taman Hutan Rakyat) untuk pengiriman lewat Pacet, Mojokerto," ujar Chori.

Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 jumlah pasien positif di Kota Batu mencapai 38 orang. Rinciannya, 8 dirawat, 3 isolasi di rumah, 3 sembuh, 2 meninggal dunia, dan 22 orang menjalani isolasi mandiri di shelter yang disediakan oleh Pemkot Batu.

Giripurno menjadi desa penyumbang pasien terkonfirmasi terbesar di Kota Batu yakni sebanyak 21 orang. Dua pasien positif dan satu PDP telah meninggal dunia. Jumlah ODR Giripurno juga cukup tinggi yakni 478, OTG 35, ODP 3 dan PDP sebanyak 5 orang.

Editor: Rico Mardianto

Terkini

Terpopuler