RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Riau, sejak awal Maret lalu, realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tahun 2020 hingga akhir Mei untuk fisik mencapai 30,04 persen dan keuangan 17,48 persen.
Asisten II Setdaprov Riau, Evarefita menjelaskan, realisasi keuangan dan fisik jika dibanding target yang telah ditentukan sedikit timpang. Hal ini karena adanya pergeseran anggaran untuk penanganan percepatan Covid-19.
"Realisasi fisik 30,04 persen dari target 39,37 persen, dan keuangan 17,48 persen dari target 58,52 persen. Memang terlihat seperti tidak seimbang antara realisasi dengan target, ini karena kita ada pergeseran anggaran. Karena ada yang bisa dicairkan dan ada yang tidak dibayarkan. Artinya anggaran tidak digunakan dulu karena dalam rangka untuk penanganan Covid-19," ujar Efarefita, Kamis (4/6/2020).
Untuk serapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mana yang realisasi paling tinggi dan rendah, mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Riau ini menyatakan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Riau, serapan anggaran yang lebih tinggi dibandingkan OPD lain.
"Kalau realisasi tertinggi kodenya biru, kalau yang rendah merah. Sedangkan realisasi terendah itu ada enam OPD, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Biro Perekonomian, Biro Ortal, dan Sekwan Riau," ungkapnya.
Rendahnya serapan di beberapa dinas ini dikarenakan banyak anggaran yang tidak bisa dijalankan. Selain adanya pergeseran anggaran, untuk kegiatan fisik juga tidak bisa dijalankan. Kecuali kegiatan fisik yang menjadi prioritas utama dalam pembangunan dan untuk kepentingan masyarakat.
“Banyak anggaran yang tidak bisa digunakan, kegiatan fisik kan tidak dijalankan kecuali yang prioritas. Setelah pandemi covid-19 ini kita berharap semua berjalan lancar lagi,” tutup Evarefita.
Reporter: Nurmadi