RIAUMANDIRI.ID, WHASHINGTON DC – Mantan Presiden AS Barack Obama mengutuk aksi kekerasan aparat kepada para pengunjuk rasa di tengah protes atas kematian warga Afro-Amerika, George Floyd.
Dilansir CNN, Senin (1/6/2020), Obama menyoroti kebrutalan polisi. Obama menyerukan solusi politik, ketimbang membalas keluhan pengunjuk rasa dengan tindak kekerasan aparat.
"Mari kita tidak memaafkan kekerasan, atau merasionalisasikannya, atau berpartisipasi di dalamnya," ujar Obama.
"Mayoritas peserta sangat damai, berani, bertanggung jawab, dan menginspirasi. Mereka pantas mendapatkan rasa hormat dan dukungan kita, bukan penghukuman," kata Obama.
Obama menekankan bahwa aspirasi dan protes masyarakat sipil hanya menyoroti ketidakadilan rasial. Merespons hal itu, Obama mengatakan perlu direspons melalui undang-undan dan praktik kelembagaan tertentu.
"dan menekankan pentingnya memilih pejabat yang tepat di semua tingkat pemerintahan,"
Kritik Obama terus digaungkan, setelah sebelumnya pada Jumat waktu setempat mengutuk keras penyebab kematian George Floyd.
"Jika kita ingin anak-anak kita tumbuh dalam sebuah bangsa yang menghidupkan idealisme tertinggi, kita bisa dan harus lebih baik," tulis Obama di akun twitternya, akhir pekan lalu.
George Floyd tewas karena lehernya dikunci menggunakan lutut oleh polisi yang menangkapnya dengan tuduhan membelanjakan uang palsu di Minneapolis pada awal pekan lalu. Buntut kematian Floyd tersebut, muncul protes antirasialisme di seluruh wilayah AS, bahkan menular ke wilayah lain di dunia termasuk di Eropa.
Buntut kematian Floyd tersebut, muncul protes antirasialisme di seluruh wilayah AS, bahkan menular ke wilayah lain di dunia termasuk di Eropa.