RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku khawatir dengan tren kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia yang masih terus meningkat dan belum ada tanda-tanda penurunan kurva kasus positif.
ya, seiring dengan berkepanjangannya status bencana nasional pandemi Covid-19 seluruh sektor bisnis terpuruk. Sementara, negara membutuhkan anggaran yang besar, baik dalam penanggulangan bencana ataupun penyaluran bantuan kepada seluruh masyarakat yang terdampak pandemi.
"Penyelesaian Covid-19 sampai sekarang belum ada tanda-tanda melandai dan penyelesaian saudara-saudara kita yang terkena dampak sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19 juga semakin hari semakin banyak," kata Ahmad Muzani, Senin (1/6/2020).
Dia menyebut, persoalan ini memang rumit dan butuh kesabaran yang panjang serta stamina yang kuat. Di sisi lain, untuk mengatasi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, menguras APBN bahkan menghentikan sektor-sektor produksi sampai memicu terjadinya gelombang PHK di mana-mana. Terkait hal tersebut, Partai Gerindra berharap situasi ini tidak membuat pemerintah kehilangan kesabaran. Dirinya berharap pemerintah tetap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan. Begitu juga dengan masyarakat. Sebab, dampak negatif pandemi bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga dirasakan masyarakat di seluruh dunia.
"Memang menghadapi masalah Corona ini menguras ekonomi yang sangat banyak, menguras uang negara yang tidak sedikit. Akibatnya, kemudian uang negara menjadi begitu banyak digunakan menanggulangi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi," ungkapnya.
Muzani menegaskan, Partai Gerindra akan terus berjuang agar masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi dapat bantuan dari pemerintah hingga Desember.
”Pemerintah kini mengalami kesulitan keuangan, bersamaan dengan kewajiban untuk mengatasi masalah ekonomi dan sosial imbas pandemik,” ucapnya.
Namun, terlepas dari beban berat tersebut, pemerintah tetap harus memprioritaskan rakyat yang kini terpuruk menghadapi situasi saat ini. Kalau pemerintah bisa melakukan subsidi untuk kepentingan banyak pihak, kenapa pemerintah tidak melakukan segala macam upaya untuk kepentingan masyarakat, terutama mereka yang terkena dampak sosial dan ekonomi.
"Kalau pemerintah juga bisa melakukan berbagai macam kebijakan untuk membantu perusahaan-perusahaan yang terkena dampak Corona, kenapa kita juga tidak dapat melakukan tindakan-tindakan kepada rakyat kecil,” katanya.
Masalah yang kini dialami seluruh pihak, katanya, bukan hanya sekedar retorika. Sebab, kebijakan darurat sekalipun dapat membantu rakyat dalam melewati cobaan. Oleh karena itu, dirinya kembali mengingatkan agar bantuan yang akan diberikan pemerintah kepada rakyat dapat berbentuk uang tunai. Bantuan uang tunai itu diyakininya dapat meningkatkan daya beli dan dapat memenuhi kebutuhan dasar rakyat. Dengan demikan, perputaran ekonomi di lapisan terendah dapat bergerak sehingga pada akhirnya menguatkan ekonomi di tingkat nasional.
"Sekalipun ini persoalan yang berat, saya berharap pemerintah tetap memliki semangat untuk membantu mereka yang terkena dampak sosial dan ekonomi. Pemerintah tetap memiliki kekuatan untuk itu dan marilah kita bersatu dalam menangani problem ini bersama-sama dengan pemerintah, agar beban yang berat ini bisa terasa ringan," harapnya.
Partai Gerindra lanjutnya, lewat 78 anggota DPR akan berjuang di berbagai macam sektor, mulai dari badan anggaran hingga berbagai komisi agar kebijakan-kebijakan Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah harus pro rakyat. Muzani berharap pemerintah pusat dapat menyalurkan bantuan melalui tingkat pemerintahan terendah, yakni kepala desa.