RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berbicara mengenai penggunaan vaksin virus Corona (COVID-19) secara massal. Tito menyebut vaksinasi Corona secara massal bisa dilakukan hingga 2022 mendatang.
"Karena ini menyerang semua umur, maka vaksin digunakan untuk semua warga, sehingga produksi massal membutuhkan waktu berbulan-bulan dan vaksinasi juga berbulan-bulan sampai 2022, bahkan 2023," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI yang digelar secara fisik dan virtual, Rabu (27/5/2020).
Rapat kerja dengan Komisi II sejatinya membahas perihal penyelenggaraan Pilkada 2020. Skenario awal pemerintah, pilkada tersebut digelar pada 2021 sampai penyebaran virus Corona benar-benar bisa dikendalikan.
Namun demikian, menurut Tito, vaksin Corona paling cepat ditemukan pada 2021. Setelah itu penggunaan vaksin secara massal baru bisa dilakukan.
"Kita waktu itu skenarionya 2021 itu aman sehingga ada keinginan untuk menggeser (waktu penyelenggaraan pilkada). Kita cari aman 2021. Tapi, dari kita lihat tren dunia, semua yang sudah melakukan uji coba, trial untuk vaksinasi segala macam, termasuk Indonesia, hampir semua mengatakan paling cepat pertengahan 2021 (vaksin Corona) baru ditemukan," jelasnya.
"Baru kemudian proses masif testing, clinical, dan kemudian mass production sendiri, karena melibatkan miliaran orang dan melaksanakan vaksinasi bisa setahun sehingga 2022," imbuhnya.
Mantan Kapolri itu menuturkan bahwa tidak ada yang bisa menjamin pada 2021 kondisi Indonesia benar-benar aman dari Corona. Karena itu, pemerintah mengusulkan agar pilkada digelar pada Desember 2020 mendatang.
"Kalau kita ada opsi ke 2021, ya, mungkin situasi masih seperti ini, sehingga tidak menjamin, tidak pasti bahwa 2021 akan aman. Karena itu, memang ini memperkuat argumentasi skenario, kita optimis (pilkada bisa digelar) Desember 2020," terang Tito.