RIAUMANDIRI.ID, MOSKOW – Otoritas Rusia melaporkan setidaknya 101 tenaga medis di negara itu meninggal dunia karena virus corona Covid-19. Namun penghitungan daring yang dilakukan sendiri oleh para dokter memberikan angka yang lebih tinggi dibanding pengumuman resmi pemerintah.
"Jumat kemarin, 101 orang dikonfirmasi dalam daftar [meninggal]," kata pejabat senior Kementerian Kesehatan Rusia, Lyudmila Letnikova kepada parlemen, diberitakan oleh kantor berita Interfax, Selasa (26/5/2020).
Kepala Departemen Kesehatan Publik Kementerian Kesehatan Rusia tersebut mengatakan kepada komite kesehatan parlemen bahwa pihaknya menyimpan daftar kematian para tenaga medis.
Namun ia menyebut momen di depan parlemen tersebut adalah kali pertama data tersebut dibuka kepada publik. Letnikova mengatakan Kemenkes telah meminta pemerintah daerah untuk menyediakan data kematian.
Meski begitu, angka resmi yang disebutkan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan total kematian dalam daftar daring yang dikumpulkan secara swadaya oleh para dokter.
Data daring itu dikumpulkan oleh sesama dokter dan telah mencapai 293 nama.
Laman bernama "Remembrance List" tersebut dirilis pada April lalu oleh para pekerja medis, termasuk kardiolog Alexei Erlikh yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Moskow.
Pembuat daftar tersebut mengatakan tujuan mereka adalah menyediakan informasi yang dapat diandalkan terkait kematian para pekerja kesehatan, karena khawatir pemerintah Rusia tak melakukan hal tersebut.
Ketika daftar daring itu muncul, Kementerian Kesehatan Rusia tidak merespons permintaan tanggapan dari AFP terkait jumlah kematian para pekerja medis akibat pandemi.
Laman berita independen Mediazona pada awal bulan ini memeriksa the Remembrance List dan menyaring tenaga medis yang tak aktif kala dilaporkan meninggal atau bekerja di negara bekas Uni Soviet.
Hasil dari pemeriksaan itu, didapat angka 186 kematian tim medis Rusia karena corona.
Rusia melaporkan total kematian 3.807 dari 362.342 kasus Covid-19. Angka kematian itu lebih sedikit dibandingkan dengan negara dengan jumlah kasus positif yang lebih sedikit.
Laporan itu menimbulkan pertanyaan apakah pemerintah Rusia secara akurat merekam kematian akibat virus corona Covid-19.