RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Riau, Indra Yovi, meminta pascaberakhirnya bulan Ramadan dan masuknya Hari Raya Idul Fitri, perlu dilakukan pengawasan ketat terhadap pemudik yang berhasil lolos dari pantauan posko perbatasan yang ada di wilayah Riau. Setiap orang yang masuk ke Riau diwajibkan memiliki surat hasil tes swab PCR.
“Fase berpuasa 30 hari Ramadan dan pasca lebaran ini, kami mengingatkan yang masih sempat mudik dan kembali ke Riau, harus memiliki surat dan beberapa keterangan. Masuk Riau surat keterangan sehat dan rapid test,” kata Yovi, Selasa (26/5/2020).
“Ada kemungkinan bisa masuk Riau menggunakan PCR yang pulang mudik, seperti yang dilakukan oleh DKI. Kemudian seperti DKI, jika ada warga Riau yang masuk ke DKI harus ada hasil swab PCR. Ini lebih aman lagi agar lebih jelas lagi mencegah orang yang masuk ke Riau bebas dari Covid-19, yang dibawa orang luar ke Riau,” tegasnya.
Dijelaskannya, sejauh ini kasus positif yang masuk ke Riau berasal dari orang dari luar atau impor. Dan yang terbesar dari klaster Magetan dan klaster Sukabumi. Selanjutnya dari Sumbar, Sumut dan Sumsel. Pasca lebaran ini banyak warga yang mudik, dikhawatirkan menambah kasus baru.
“Yang membuat kita banyak itu dari klaster Magetan dan Sukabumi. Jangan sampai ada yang membawa klaster baru, dan kita menghandle lagi yang baru. Sekarang bagaimana menjaga perbatasan, bukannya kita melarang, tapi persyaratan yang ketat, rata-rata pasien ada yang tidak bergejala, hal-hal ini perlu diingatkan,” tegasnya.
“Untuk perbatasan perlu lebih diketatkan. Sumut tidak melaksanakan PSBB dan kita tidak bisa memaksakan. Harus memastikan datang dengan hasil rapid, kalau tidak ada harus putar balik, termasuk Sumbar dan Jambi. Yang jelas kita tunggu saja dari sekarang sampai Juli. Jika tidak bertambah, insya Allah tidak kena gelombang kedua,” tutupnya.
Saat ini kata Indra Yovi, kasus positif di Riau dalam dua hari ini nihil, dan grafik di Riau dalam beberapa hari ini standar dan datar. Kasus pasien positif di Riau, tidak ada dari daerah Riau, melainkan dibawa dari daerah lain.
Reporter: Nurmadi