RIAUMANDIRI.ID, PANIAI – Sekelompok orang tak dikenal (OTK) menyerang Pos Polisi (Pospol) 99 Ndeotadi, Distrik Bogobaida, Paniai, Papua. Penyerangan terjadi saat anggota melakukan tatap muka dengan warga setempat.
"Saat kejadian anggota sedang tatap muka dengan warga dan hanya satu anggota yang menempati Pospol tersebut," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Sabtu (16/5/2020).
Kamal menjelaskan pada saat penyerangan, 3 personel anggota Pospol 99 yakni Briptu Irvan, Bripda Ganda, Bripda Aldi sedang melaksanakan kegiatan tatap muka bersama masyarakat di rumah salah satu warga. Pospol saat itu hanya dijaga oleh Briptu Kristian Paliling.
Pada pukul 22.23 WIT, Jumat (15/5) tiba-tiba sejumlah orang tak dikenal masuk ke Pospol dan menganiaya Briptu Cristian. Para pelaku membawa kabur 3 pucuk senjata api yang ada di Pospol 99 tersebut.
"Briptu Cristian Paliling langsung dianiaya hingga mengalami luka-luka, kemudian para pelaku mengambil senjata lalu kabur," katanya.
Ketiga anggota yang sedang berada di rumah warga kemudian mengetahui kejadian segera kembali ke Pospol. Setiba di lokasi, anggota polisi itu tidak menemukan pelaku melainkan hanya menemukan Briptu Cristian dalam kondisi luka dan tergeletak.
Pasca kejadian pada Sabtu (16/5) pagi, Kapolres Paniai AKBP A Wakhid P Utomo didampingi Kasat Reskrim melakukan penyelidikan awal dan mengevakuasi korban. Korban di terbangkan ke Nabire menggunakan helikopter untuk mendapatkan pertolongan medis di RSUD Nabire.
"Dari hasil penyelidikan, didapati bahwa senjata api yang dirampas berjumlah 3 pucuk yakni 1 pucuk senjata api jenis AK 47 dan 2 pucuk senjata api jenis SS 1 V1," jelasnya.
Kamal mengatakan, anggota di lapangan telah mengantongi identitas salah satu pelaku penganiayaan dan perampasan senjata api inventaris Pospol. Untuk itu, dia meminta kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri dan mengembalikan senjata inventaris milik Pospol 99 Polres Paniai, sebelum dilakukan tindakan hukum.
"Kami juga meminta bantuan para tokoh agama dan masyarakat untuk dapat membantu melakukan pendekatan terhadap para pelaku," pungkasnya.