RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Stadion Utama Riau tak ada dalam daftar FIFA untuk Piala Dunia U-20 2021. Meski demikian, pihak Kemenpora akan tetap fokus melakukan pembenahan terhadap stadion tersebut.
Menpora Zainudin Amali menyerahkan persoalan tersebut kepada PSSI. Pemerintah hanya fokus pada stadion-stadion yang akan direnovasi.
"Sesuai surat FIFA memang hanya 6 stadion itu, juga sesuai dengan proposal awal. Selain itu, FIFA juga sudah datang meninjau, tapi kalau ada tambahan usulan dari PSSI maka tinggal menunggu respons FIFA saja. Apakah usulan tambahan itu diakomodir atau tidak kami belum tahu," kata Amali kepada detikSport, dalam pesan singkatnya.
"Untuk merenovasi venue pemerintah masih menunggu kepastian dari FIFA apakah tetap 6 stadion itu atau ada perubahan," lanjutnya.
Riau dipertimbangkan sebagai kandidat setelah ada permintaan dari Pemprov Riau. PSSI bahkan telah meninjau stadion tersebut beberapa waktu lalu dalam rangka persiapan Piala Dunia U-20 2021. Dengan demikian PSSI mendaftarkan 11 stadion sebagai calon venue.
Padahal sebelumnya, PSSI telah mengajukan proposal kepada FIFA dan hanya ada 10 stadion kandidat, untuk selanjutnya dipilih enam stadion paling layak oleh FIFA.
Enam kandidat yang memungkinkan dipilih pun sempat dimunculkan Kemenpora melalui rilis yang diterbitkan 23 Januari lalu. Yakni Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Manahan Solo, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta. Mereka dipilih lantaran jarak tempuhnya yang diharapkan tidak boleh lebih dari satu jam.
Akan tetapi, pemerintah lagi-lagi menegaskan tak mempersoalkan federasi yang akhirnya mengusulkan Riau sebagai salah satu tempat penyelenggara. Toh, otoritas yang menentukan venue adalah FIFA. Sebab, ini hajatan sepakbola dunia.
"Enggak ada masalah federasi mengusulkan, karena yang komunikasi langsung dengan FIFA adalah PSSI. Pemerintah menunggu saja keputusan finalnya untuk kami renovasi," ujarnya menyoal pemerintah mengetahui usulan itu atau tidak.
"Yang punya otoritas menentukan venue yang akan digunakan itu FIFA karena ini kan piala dunia. Pemerintah siap mengerjakan renovasi sesuai kualifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh FIFA," dia menambahkan.