RIAUMANDIRI.ID, MALUKU TENGGARA BARAT - Warga Maluku Tenggara Barat (MTB) merasakan getaran yang kuat saat gempa berkekuatan 6,3 magnitudo pada malam Rabu (6/5/2020) malam.
BPBD Kabupaten Maluku Tenggara Barat Daya melaporkan warga pun panik dan berhamburan keluar rumah. Warga merasakan getaran cukup kuat sekitar 3 hingga 5 detik.
Titik gempa berada di kedalaman 133 km berlokasi di Laut Banda atau 180 km barat laut Maluku Tenggara Barat dan 283 km timur laut Maluku Barat Daya.
Sementara itu, laporan dari Pusdalops BNPB pada pukul 23.40 WITA, kondisi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, atau sekarang disebut Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sudah kondusif. Masyarakat yang sempat panik telah kembali ke rumah masing-masing.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten MTB masih melakukan pemantauan ke wilayah kecamatan yang kemungkinan terdampak.
Sebelumnya Kepala Bidang Mitigasi, Gempa Bumi, dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.
"Deformasi batuan terjadi di Zona Benioff pada sistem Subduksi Banda," terang Daryono dalam keterangan resminya.
Selain itu, Daryono menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempa ini dirasakan di Saumlaki dengan intensitas III-IV MMI. Kemudian terasa di Banda, Dobo, Tual, Sorong, Fak-Fak, Kaimana, Tiakur dengan intensitas III MMI.
Warga Merauke, Manokwari, Kupang, Alor, dan Waingapu juga turut merasakannya dengan intensitas II MMI.
Menurut parameter dari BMKG, MMI IV merujuk pada beberapa kondisi, seperti kekuatan gempa dirasakan mereka yang berada di dalam rumah, atau di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Menurut laporan BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.