RIAUMANDIRI.ID, PELALAWAN - Para penangkar bibit buah memperoleh sertifikat dari Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Sertifikat diserahkan langsung Bupati Pelalawan, HM Harris kepada dua kelompok penangkar, yakni Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Kelompok Tani Benih Andalan Pangkalan Kerinci, Rabu (6/5/2020), di Auditorium Kantor Bupati, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
Bupati Pelalawan HM Harris mengharapkan para penangkar mampu menghasilkan bibit-bibit buah yang berkualitas dan bersertifikat. Menurutnya, dengan adanya sertifikasi ini dapat menjadikan para petani memperoleh bibit-bibit buah yang lebih baik lagi.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada dua kelompok tani yang merupakan binaan RAPP. Saya harapkan terus berkoordinasi agar program ini dapat berjalan dengan maksimal," ujarnya.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Syofyan Sah menjelaskan target pemberian sertifikat ini untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. Maka dari itu, tanaman tidak hanya sekedar tumbuh saja tapi juga dapat menghasilkan buah yang bagus.
"Kami awalnya terpikir untuk membentuk kelompok tani di tahun 2019 dan yang diserahkan Bupati tadi adalah sertifikatnya yang sudah keluar. Targetnya tahun 2021 nanti Pelalawan mampu menghasilkan bibit buah yang bersertifikat atau kualitasnya sudah terjamin," katanya.
Saat ini pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura masih fokus kepada benih durian dan alpukat. Tahun 2021 mendatang pihaknya akan mengembangkan tanaman buah jeruk.
Manajer Community Development (CD) RAPP, Binahidra Logiardi mengatakan dengan diperolehnya sertifikat kompetensi ini, dua kelompok penangkar binaan RAPP diakui mampu memproduksi benih tanaman buah yang berlabel dan terjamin kualitasnya. Hal ini karena sumber indukannya memiliki asal usul yang jelas serta melalui teknik penangkaran sesuai standar.
"Harapan kami, melalui sertifikasi dari pemerintah ini dapat mendukung pengembangan program agribisnis di petani mitra, khususnya pada pengembangan program satu desa satu komoditas unggulan atau one village one commodity RAPP yang berkelanjutan," jelasnya.