RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Fakta terbaru dalam kasus aksi prank youtuber Ferdian Paleka, akhirnya terungkap, yakni orang tuanya turut serta membantu sang anak untuk kabur dari perburuan polisi.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Galih Indragiri mengatakan, hal itu terungkap saat polisi melakukan pengejaran ke daerah Cileungsi, Bogor.
"Jadi saat kami kejar dan dapatkan mobilnya, ternyata di dalamnya bukan yang kami kira, yakni pelaku F, tapi orang tua (bapak kandung) dari saudara F," kata Galih, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Rabu (6/5/2020).
Saat ini, orang tua Ferdian sudah berada di papolrestabes untuk dimintakan keterangan oleh penyidik.
Pemeriksaan sementara, orang tua Ferdian dianggap tidak kooperatif. Pasalnya, Galih menyebut, hingga kekinian masih menutupi keberadaan Ferdian.
"Menurut keterangan dari yang bersangkutan dia tidak menyampaikan secara spesifik. Intinya orang tuanya tetap melindungi anaknya jadi tidak memberitahukan keberadaan anaknya," ucap dia.
Galih mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mencari keberadaan Ferdian Paleka dan rekannya A.
Ia mengimbau, kepada Ferdian dan A, untuk segera menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
Minta maaf bohongan
Sebelumnya, nama YouTuber Ferdian Paleka mendadak jadi perbincangan hangat akibat aksi prank yang dilakukannya terhadap transpuan.
Aksi prank-nya tersebut banyak dikecam warganet. Hal tersebut dikarenakan dia melakukan prank dengan cara memberikan kotak yang disebutnya bantuan pandemi covid-19, namun ternyata berisikan sampah kepada transpuan di Bandung.
Bukannya meminta maaf, Ferdian justru membuat insta story di akun Instagramnya @ferdianpalekaa dengan penuh canda.
"Saya pribadi meminta maaf atas kelakuan saya yaitu... Tapi bohong ya," seru Ferdian.
Video tersebut pun sempat diunggah oleh akun Instagram @camera_penjurunews pada Senin (4/5/2020). Tidak sedikit warganet yang makin kesal dengan perilaku Ferdian tersebut.
Untuk diketahui, empat transpuan yang menjadi korban prank Ferdian telah melaporkan kejadian yang menimpa mereka ke Satreskrim Polrestabes Bandung.
Keempatnya yakni, Sani (nama panggilannya), Dini (56) alias Dani, Luna (25) dan Pipiw (30). Mereka tak terima atas aksi prank Ferdian.
"Sakit hati saya. Mereka ngasih dus gitu, katanya bantuan. Eh pas dibuka toge busuk," kata Sani, saat ditemui di Gedung Satreskrim Polrestabes Bandung, Senin (4/5/2020) dini hari.
Sementara korban lainnya, Dini alias Dani, menyebutkan apa yang menimpa ia dan teman-temannya, terjadi pada Kamis (30/5/2020). Saat itu mereka tengah mangkal di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung.
Menindaklanjuti laporan empat transpuan yang jadi korban prank youtuber Ferdian Paleka, saat ini polisi tengah mencari keberadaan Ferdian. Hal itu ditegaskan Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indra Giri.
"Kita gabung dengan Polsek mencari yang bersangkutan (Ferdian)," singkat Galih saat dihubungi via pesan singkat.