RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau, kembali menghimbau kepada masyarakat Riau, untuk memanfaatkan penghapusan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam rangka tanggap Darurat Bencana Non-alam Virus Corona (Covid-19).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau, Syahrial Abdi mengatakan, batas waktu penghapusan denda pajak tersebut akan berakhir pada 29 Mei 2020 mendatang setelah diberlakukannya mulai 17 April lalu.
"Pemberlakukannya hanya sampai 29 Mei 2020 mendatang. Maka itu kita imbau masyarakat segera manfaatkan kesempatan ini," kata Syarial Abdi.
Dijelaskan Syahrial, pemberlakuan penghapusan denda PKB ini diberlakukan selama kurang lebih 2 bulan saja. Program ini merupakan kebijakan Gubernur Riau, H Syamsuar dalam rangka memberi keringanan pada masyarakat terhadap dampak musibah virus corona atau Covid-19. Terutama pada masyarakat yang kendaraannya jatuh tempo pada masa pemberlakukan tanggap darurat Covid-19.
"Jadi kebijakan program ini pertimbangan bapak gubernur setelah menetapkan status tanggap darurat bencana Covid-19 Riau beberapa waktu lalu sampai 29 Mei 2020 mendatang," jelasnya.
Sedangkan untuk memamfaatkan program ini katanya, masyarakat bisa menggunakan aplikasi e-Samsat atau Samsat Online Nasional (Samonas) yang bisa didownload melalui Playstore Android, atau juga bisa lansung mengunjungi kantor Bapenda Riau dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Kalau dilihat dari yang sudah berjalan, program ini disambut baik dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Itu terlihat dari data Bapenda dan jumlah masukan pajak yang diterima selama waktu berjalan," ujarnya
Asisten III Setdprov Riau, menjelaskan, dari awal perlakukan pada 17 Maret hingga saat sekarang sudah ada sekitar 124.148 unit kendaraan yang bayar pajak dengan pendapatan yang diterima lebih kurang sebesar Rp105 miliar. Hanya saja kalau dilihat target 1 tahun pendapatan dari PKB ini sebesar RP1,2 Triliun, pencapaian belum bisa pastikan. Ini juga terkait kondisi masyarakat saat ini yang sedikit kesulitan karena musibah Covid-19. Sedangkan untuk pertimbangan perpanjangan waktu program juga belum bisa dipastikan, karena harus ditinjau ulang kembali kedepan.
"Saat ini banyak pembayaran pajak karena bulan lalu atau sebelumnya penghasilan masyarakat masih lancar. Semenjak adanya penerapan PSBB mulailah masyarakat tak berdaya bahkan kehilangan kerja, maka itu masih berat untuk prediksi pencapaian targetnya. Yang pasti saat ini kita berdoa agar musibah ini cepat berlalu dan perekonomian masyarakat kembali normal seperti sebelumnya,” tutupnya.
Reporter: Nurmadi