JAKARTA (HR)-Gerhana bulan total akan terjadi di seluruh wilayah di Tanah Air, hari ini (Sabtu, 4/4). Fenomena alam yang luar biasa ini, bisa dilihat masyarakat dengan bebas.
"Di seluruh wilayah Indonesia, masyarakat bisa melihatnya, baik di Indonesia bagian barat, Indonesia tengah dan Indonesia timur," ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, Kamis kemarin.
Lebih lanjut Thomat menjelaskan, untuk kawasan Indonesia barat, gerhana bulan total akan mulai terjadi pada pukul 17.16 WIB hingga 20.45 WIB. Sedangkan untuk Indonesia tengah, terjadi pada pukul 18.16 Wita hingga 21.45 Wita. Sementara untuk Indonesia kawasan timur sekitar pukul 19.16 WIT hingga 22.45 WIT.
"Gerhana akan dimulai dari bagian kanan bawah bulan. Lalu puncak gerhana total akan terjadi pada pukul 18.58 WIB-19.03 WIB di Indonesia barat, 19.58 Wita-20.03 Wita di Indonesia tengah dan 20.58 WIT-21.03 WIT. Gerhana berakhir dengan lepasnya bayangan bumi dari piringan bulan sebelah kanan atas," terangnya.
Langka dan Istemewa
Fenomena alam gerhana bulan kali ini, merupakan peristiwa yang langka dan istimewa. Sebab, gerhana bulan total terjadi selama empat kali berturut-turut dalam dua tahun, atau sering disebut Gerhana Tetrad.
Gerhana Tetrad biasanya terjadi beberapa kali dalam 2000 tahun. Diperkirakan, gerhana bulan total itu akan mengubah penampilan bulan pada Sabtu malam dan akan terlihat 'merah darah'. Fenomena bulan merah darah akan terlihat di langit Amerika Utara, Asia dan Australia.
Peristiwa Tetrad itu pun mengundang perhatian dari kalangan agamawan. Dikutip dari Daily Mail, seorang pendeta Amerika Serikat, John Hagee, mengatakan fenomena langka yang sudah dijelaskan pada kitab suci itu menunjukkan bakal berubahnya dunia.
Hagee menyebutkan, matahari akan berubah menjadi gelap dan bulan jadi semerah darah. Uniknya, ia mengatakan datangnya gerhana bulan bertepatan dengan Hari Paskah, berarti menjadi tanda khusus.
"Sesuatu yang dramatis bakal terjadi, yang akan mengubah seluruh dunia," ujar Hagee dikutip dari The Mirror.
Sang agamawan itu meyakini sesuatu yang dramatis akan terjadi di Timur Tengah, melibatkan Israel. Kondisi itu akan mengubah jalannya sejarah di Timur Tengah, dan berdampak pada seluruh dunia.
"Ketika Anda melihat tanda-tanda ini (Gerhana Tetrad), ini menunjukkan akhir zaman akan datang," ujar dia.
Peringatan Hangee tak hanya omong kosong saja. Ia mengajukan fakta setiap kali datang peristiwa Tetrad di berbagai belahan dunia terjadi peristiwa dramatis.
Ia menyebutkan, pada Tetrad tahun 1493, terjadi pengusiran orang Yahudi oleh Inkuisisi Katolik Spanyol. Kemudian, pada Tetrad kedua pada 1949, terjadi tepat setelah negara Israel didirikan.
Selanjutnya pada 1967, fenomena itu bertepatan dengan perang enam hari antara Arab dan Israel.
Berbeda dari perspektif agamawan, Badan Antariksa Nasional AS (NASA) mengatakan gerhana bulan kali ini memperkirakan bulan akan terlihat kemerahan, karena sinar matahari melewati atmosfer bumi. NASA mengatakan tak ada efek berbahaya dari fenomena ini.
NASA memperkirakan, gerhana itu akan berlangsung sangat singkat, hanya lima menit di Amerika Serikat. Sedangkan para pengamat gerhana di langit Australia, Tiongkok, dan Asia Tenggara bisa melihat fase total gerhana hingga 12 menit.
Badan antariksa negeri Paman Sam itu mengatakan Gerhana Tetrad kali ini terjadi hanya tiga kali dalam 500 tahun terakhir.
Rangkaian Gerhana Tetrad terjadi pada 2014 dan 2015. Gerhana pertama dan kedua terjadi pada 15 April 2014 dan 8 Oktober 2014, sedangkan gerhana ketiga terjadi pada akhir pekan ini, dan gerhana terakhir diperkirakan terjadi pada 28 September 2015. (bbs, dtc, viv, asp, ral, sis)