RIAUMANDIRI.ID, WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim telah mempunyai bukti bahwa virus corona atau SARS-CoV-2 memang berasal dari laboratorium di Institut Virologi Wuhan, China.
Kendati yakin terhadap asumsinya, presiden berusia 73 tahun itu enggan membeberkan secara spesifik seperti apa bukti-bukti yang dia maksudkan.
Berbicara saat konferensi pers di Gedung Putih, Donald Trump menuding China memang sengaja tak menghentikan penyebaran virus atau membiarkannya menyebar.
"Kita akan melihat dari mana--kita akan melihat dari mana virus itu berasal. Ada banyak teori," ujar Donald Trump dilansir Sky News, Jumat (1/5/2020).
"China mungkin bisa memberi tahu kita. Saya punya (bukti). Tapi saya tak bisa memberi tahu Anda, tidak diizinkan," tambahnya.
Insititut Virologi Wuhan telah menolak tuduhan Donald Trump. Mereka megatakan bahwa munculnya virus Corona adalah kejadian rumit yang harus diteliti ilmuan.
Saya ingin menunjukkan lagi bahwa asal virus adalah masalah ilmiah yang kompleks, dan itu harus dipelajari oleh para ilmuwan dan profesional," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang.
Sebagai balasan, Geng Shuang mengatakan bahwa Amerika Serikat tak usah menghabiskan waktu menuding China sebagai pembawa virus, dan lebih baik mengurusi masalahnya sendiri.
"Mereka (Amerika Serikat) lebih baik mengendalikan pandemi di rumah (sendiri)," tandas Geng Shuang.
Virus Corona pertama kali muncul di kota Wuhan, Provinsi Hubei. Setelah sempat menjadi episentrum wabah, China kekinian mampu mengontrol kasus infeksi ke tingkat rendah.
Dilansir Worldometers, Jumat (1/5/2020), China secara keseluruhan telah mencatatkan lebih dari 82 ribu kasus positif Covid-19, dengan jumlah kematian mencapai 4.633 orang.