RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Riau Care Indonesia (RCI) didukung penuh oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Riau menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru, Kamis (23/4/2020).
APD tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang ke Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbari dr H Amiral Amra SpB didampingi Wakil Direktur Umum & Keuangan Ir Feriyanto Johan.
Turut hadir Ketua RCI Riau Ardiansyah MZ Tanjung, Wakil Bendahara PWI Riau Herlina, Wakil Sekretaris PWI Peduli Zulmiron dan beberapa tim relawan RCI Riau.
Saat menyerahkan secara simbolis bantuan APD tersebut, Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang menyampaikan, bantuan itu sebagai bentuk dukungan RCI dan PWI Peduli kepada tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam menangani pandemi Covid-19.
"Jadi bantuan ini untuk membantu tenaga medis yang ada di Rumah Sakit Ibnu Sina. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi para medis saat atau dalam menangani pasien Covid-19," ujar Zulmansyah seraya berharap kerja sama antara Rumah Sakit Ibnu Sina dengan PWI dan RCI tidak hanya sampai di sini.
"Kami berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut. Karena PWI dan Rumah Sakit Ibnu Sina sudah melakukan penandatanganan kerja sama," sebut Zulmansyah.
Sementara itu, Ketua RCI Riau Ardiansyah MZ Tanjung menyampaikan, bantuan APD yang diserahkan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru ini berupa 3 lembar baju hazmat pakai ulang, 30 lembar baju hazmat sekali pakai, 6 kotak @12 pieces masker N95, 1 bungkus masker setara N95, 6 kotak head cup, 3 kotak minuman susu kedelai, 4 kotak kacang hijau dan 3 kotak buahvita.
"Hari ini selesai sudah kegiatan berbagi bersama RCI. Kami ucapkan terima kasih kepada relawan, donatur dan simpatisan atas segala usaha, bantuan dan perhatiannya. Semoga semua kerja, harta dan cinta yg diberikan diridhoi Allah dan mendapat imbalan pahala di sisi Allah azza wa jalla," ucap pria yang akrab disapa Ian Tanjung ini.
Masih di tempat yang sama, Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbari Dr H Amiral Amra SpB mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih sekali. Karena walau bagaimanapun, bahan-bahan APD ini untuk masa depan para medis yang merupakan orang terdampak pertama. Tanpa alat ini, sama dengan bunuh diri untuk menolong pasien terkena wabah virus corona ini.
"Jadi bantuan yang kami terima dari RCI, PWI Peduli ini sangat bermanfaat dan berarti. Kami sangat berterima kasih sekali kepada PWI, Riau Care dan SMSI Riau. Alhamdulillah, terima kasih. Salam untuk semua untuk teman-teman yang memberikan bantuan ini. Mudah-mudahan besar manfaatnya untuk pasien dan juga untuk kami yang akan memakainya," ucap dr Amiral.
Terkait pasien Covid-19 yang dirawat di RS Ibnu Sina, dr Amiral menyampaikan, Alhamdulillah rata-rata sembuh. Tapi setiap hari sekarang bertambah terus. Di mana kemarin jumlahnya ada 10 pasien dan sekarang tinggal 9 pasien karena ada yang meninggal 1 orang.
"Ada yang nantinya sudah ke bangsal, kita curiga lalu kita masukkan ke ruang isolasi. Karena kita tidak mau petugas kita terpapar. Untuk itu, sekarang kita lebih memperkuat screening di depan. Jadi di UGD kita sudah mulai, setiap pasien yang dicurigai dan akan dirawat harus dirontgen. Itu pertahanan pertama kami," ujar dr Amiral.
Menurutnya, yang menentukan itukan hasil swab. Jadi, asal dicurigai itu terpapar virus corona harus dirawat.
"9 pasien yang ada saat ini semuanya diisolasi. Kamar awanya 1, sekarang jadi 12. Bahkan nanti akan kami kembangkan 12 tempat tidur lagi di ruangan Raudhah. Mudah-mudahan dalam satu minggu ini Insya Allah kita bisa menerima pasien-pasien itu. Tapi itu bukan mudah, karena kami terbatas juga alat tempur ini. Kalau seandainya kami tidak punya APD sama saja dengan kami bunuh diri untuk mendekati pasien. Tapi dengan adanya bantuan ini, sangat-sangat berterima kasih. Besar manfaatnya bagi kami," tutur dr Amiral seraya mengimbau masyarakat dengan adanya pandemic ini mari bekerjasama dan bersatu melaksanakan himbauan pemerintah. Karena langkah-langkah itulah yang bisa memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus corona atau Covid-19 ini.