RIAUMANDIRI.ID, BOGOR – Odang Mutharom (56), pria yang meninggal tiba-tiba saat menjalani ibadah salat Jumat di Masjid Al Atieq, Kampung Semplak Barat, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada Jumat (17/4/2020) kemarin, sempat mengeluh sakit jantung.
"Terus tindak lanjutnya hari ini, kami dapat informasi dari beberapa warga, termasuk tokoh masyarakat, si korban dua bulan lalu pernah mengeluh sakit jantung. Pernah mengeluh," kata Kapolsek Kemang Bogor Komisaris Agus Suryandi, Sabtu (18/4/2020).
Selain itu, Agus menjelaskan, Odang sempat curhat kepada tetangganya sedang pusing memikirkan bagaimana caranya membayar kontrakan.
"Nah kebetulan, dia cerita ke tetangga, Bu Gondo, pusing mikirin kontrakan. Curhat, bahkan dia menukarkan duit sebelum Jumatan itu. Dia beberapa hari ini sudah sakit kepala," ungkap Agus.
Sehari sebelum meninggal, Odang sempat terlihat pulang dengan keadaan basah kuyup karena kehujanan.
Agus mengatakan, hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan Odang meninggal secara tiba-tiba saat menjalani ibadah salat berjemaah.
"Mudah-mudahan bukan (Covid-19). Belum bisa dipastikan sih," kata dia.
Namun, ditemukan lebam biru pada jasad Odang. Agus menjelaskan, adanya lebam biru pada tubuh korban tersebut bukan merupakan luka hantaman benda tumpul.
Tapi menurutnya, berdasarkan penjelasan RSUD Cibinong yang menangani jenazah Odang, lebam biru merupakan indikasi kelainan penyakit jantung.
Untuk diketahui, seorang pria tiba-tiba tergeletak dan meninggal dunia saat melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Al Atieq, Kampung Semplak Barat, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada Jumat 17 April 2020 kemarin.
Agus Suryandi menjelaskan, pria tersebut tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri saat menjalan ibadah salat jumat pada rakaat kedua.
"Intinya bahwa kemarin yang bersangkutan Jumatan. Kemudian pada waktu rakaat kedua dia jatuh," kata Kompol Agus.
Melihat pria tersebut tiba-tiba jatuh tergeletak, sontak jamaah dalam Masjid berhamburan keluar. Masyarakat takut pria tersebut tak sadarkan diri lantaran menderita virus Corona Covid-19.