RIAUMANDIRI.ID, SERANG - Pandemi virus corona (Covid-19) sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah. Banyak warga yang mulai kesulitan untuk menghidupi keluarganya, bahkan hanya untuk makan sehari-hari pun sulit.
Seperti yang dialami Yuli, warga Kelurahan Lontar baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, mulai kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sang suami yang sehari-hari sebagai buruh serabutan, sudah mulai sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
Bahkan sejak dua hari ini, Yuli dan keempat anaknya tidak bisa makan. Untuk menahan rasa laparnya, ia bersama keluarganya hanya minum air galon isi ulang.
"Dua hari ini kami cuma minum air galon isi ulang. Anak-anak bilang lapar juga, paling minum air saja," katanya seperti dikutip dari merdeka.com, Jumat (17/4/2020).
Dia mengaku sempat mengadu kepada Rukun Tetangga (RT) setempat untuk meminta bantuan sembako. Namun, pihak aparatur pemerintah tersebut menyatakan belum menerima ada bantuan.
"Saya sudah datang ke RT. Katanya ga bisa dapat bantuan," ungkapnya.
Untuk menyambung hidup, sang suami kerap mencari barang bekas, yang bisa membawa uang ke rumah kisaran Rp25-Rp30 ribu
"Lumayan saja, satu hari kadang dapat Rp25-30 ribu. Beli beras satu liter untuk kami berenam, itu pun diirit-irit," ujarnya.
Sebelum ada virus Corona, kehidupan Yuli terbantu oleh anak sulung yang telah bekerja. Saat ini, harapan itu musnah lantaran anaknya sudah tidak bekerja karena di rumahkan pihak perusahaan.
"Tadinya anak saya kerja. Sekarang dirumahkan karena tempat kerjanya tutup. Tambah, gaji terakhir tidak diberikan," tuturnya.