RIAUMANDIRI.ID, SIAK - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Siak menggelar konferensi pers menyampaikan update informasi wabah corona di kabupaten tersebut kepada sejumlah awak media.
Konferensi pers dilakukan di Posko Gugus Tugas Mess Pemda, Jalan Raja Kecik Siak Sri Indrapura, Jumat (17/4/2020), dipimpin Asisten Pemkesra Budhi Yuwono dan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Siak Kadiskes Dr Toni Chandra, serta didampingi Kadis Kominfo Arfan Usman dan Kabag Humas Protokol Wan Saiful Effendi.
Dikatakan Asisten Pemkesra Budhi Yuwono, hingga hari ini kasus Covid-19 berjumlah 2.165 kasus, yang juga ditayangkan pada portal corona.siakkab.go.id per tanggal 17 April 2020. Selain itu kata dia, jumlah ODP sudah 2.152 orang, dengan jumlah ODP yang sudah selesai menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.168 orang, sedangkan sisanya 984 ODP masih dalam proses pemantauan.
“Sedangkan untuk jumlah PDP terjadi peningkatan, dimana saat ini sudah tercatat 14 kasus PDP di Kabupaten Siak, dimana 9 orang di antaranya masih dirawat. Dengan rincian 7 orang di RSUD, 2 orang di Asrama Haji, dan 1 orang dirawat di Kota Pekanbaru. Selain itu 1 orang PDP meninggal dunia, 3 orang lainnnya sudah selesai dilakukan perawatan dan dinyatakan sembuh,” sebut Budhi.
Terkait peningkatan kasus PDP tersebut, Pemerintah Kabupaten Siak mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap di rumah, menggunakan masker setiap saat, dan menjaga jarak komunikasi antar orang sekitar 2 meter, serta hindari keramaian dan jalankan hidup bersih dan sehat selalu mencuci tangan.
“Kami juga meminta masyarakat yang saat ini keluarganya sedang dirawat di rumah sakit, agar mempercayakan sepenuhnya perawatan keluarga pada tim medis, dan kita tidak perlu menunggu di rumah sakit untuk menghindarkan kontak karena rentan penularan Covid-19,” pintanya.
Ia juga meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah daerah untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah mulai Pukul 21.00 Wib – 05.00 Wib, terkecuali untuk keperluan mendesak, misalnya pergantian shift karyawan pabrik atau mendapatkan pertolongan medis ke rumah sakit.
“Kedai makan dan restoran setelah Pukul 21.00 Wib, diharapkan untuk menghentikan kegiatannya,” kata Budhi.
Sementara itu, Kadiskes Kabupaten Siak Toni Chandra mengatakan, dari total orang PDP yang ada pada saat ini, berdasarkan hasil rapid test 1 PDP yang meninggal dinyatakan positif Covid-19. Sementara itu 1 orang pasien dari Kandis berdasarkan hasil swab pertama dinyatakan positif Covid-19 namun berdasarkan hasil uji swab kedua dinyatakan negatif.
Namun sesuai protap, yang bersangkutan ditetapkan sebagai pasien positif covid-19 dengan protap maksimal, dan sudah mulai menjalani isolasi sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan di RSUD Tengku Rafian.
“Yang bersangkutan akan diperiksa dengan uji swab setiap hari, sampai nanti hasilnya 2 kali bertutut-turut dinyatakan negatif dan sembuh dari Covid-19,” kata Toni.
Baik Diskes, RSUD dan Puskesmas se-Kabupaten Siak kata dia, berkomitmen akan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada Pasien Covid-19.
Menindaklanjuti kasus 1 orang PDP meninggal tempo hari, lanjutnya, akan dilakukan rapid test kepada keluarga pasien, dan dilanjutkan kepada orang yang kontak pada saat itu.
Untuk pasien dengan hasil Swab dinyatakan positif di Kandis, keluarga yang bersangkutan ditetapkan sebagai ODP dengan kategori OTG (Orang Tanpa Gejala) yang berjumlah 4 orang, di antaranya 1 orang istri dan 3 orang anak. Pasien juga akan menjalani pemeriksaan uji swab, dilanjutkan kepada orang yang pernah kontak untuk menjalani pemeriksaan rapid test.
Toni menjelaskan, pemeriksaan Swab hanya dapat dilakukan oleh petugas medis dari RSUD dan Labkesda yang sudah dilatih. Namun untuk pemeriksaan rapid test, saat ini sudah bisa dilakukan oleh petugas puskesmas terdekat.
Ia juga meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah terkait upaya memutus penularan Covid-19 untuk keselamatan seluruh masyarakat Kabupaten Siak.
“Penyakit ini tergolong baru dan obatnya belum ada, jadi sangat penting dilakukan upaya pencegahan. Kepada ODP diminta untuk tetap patuh melaksanakan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, serta melaporkan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan gejala kesehatan mencurigakan,” tutupnya.(Advertorial)